Tuduhan Media “Bau Syiah” Dibantah dengan Pernyataan Ali As-Shobuni Ulama Asy’ari
Daftar Isi
Ada tuduhan dari media “Bau syiah” berjudul Fitnah Voa-Islam atas Grand Mufti Suriah (Oleh Rachel — Rubrik Tabayun — February 13, 2014 LiputanIslam.com). Dalam akhir tulisan ada kode sumber, dinasulaemanblog. Nama Dina Sulaeman dikenal sebagai orang syiah.
Bagian awal dan akhir dari tulisan yang bermuatan tuduhan itu sebagai berikut.
***
Fitnah Voa-Islam atas Grand Mufti Suriah
LiputanIslam.com – Akhir-akhir ini di
jejaring sosial Sheikh Ahmad Hassoun santer disebut Syiah dan bahkan
dituduh melakukan hal-hal yang asusila. Oleh media-media Islam
mainstream pendukung pemberontakan di Suriah, Sheikh Ahmad Hassoun
digambarkan sebagai pribadi yang begitu kejam dan bengis. Contohnya
sebagaimana yang diungkapkan Voa-Islam;
“… Mufti Syiah Suriah yang telah
berfatwa yang menyebabkan ratusan ribu kaum muslimin Sunni Suriah
dibantai dan jutaan mereka terusir dari negaranya”
(Pada bagianakhir tulisan dikemukakan sebagai berikut):
Duhai kaum muslimin, tidak lain dan
tidak bukan Sheikh Ahmad Hassoun adalah seorang ulama yang hatinya penuh
kasih dan cinta. Beliau berseru agar pihak yang bertikai di Suriah
segera meletakkan senjata dan berdamai, beliau mengundang ulama ulama
Arab untuk menengahi konflik di Suriah, beliau menawarkan akan
memohonkan amnesti kepada Presiden Suriah, beliau begitu besar
peratiannya terhadap muslim Arab Palestina yang teraniaya sehingga
anaknyapun beliau siapkan untuk syahid di bumi Palestina. Kedekatan
beliau dengan pemerintah bukan lantaran beliau adalah seorang penjilat
dan antek pemerintah, tetapi karena beliau adalah penyambung lidah
rakyat dan tali kasih antara pemerintah dan rakyatnya. Sangat tidak
masuk akal seorang ulama Sunni berfatwa untuk membunuh muslim Sunni
sebagaimana fitnah voa-islam dan aliansinya.
(voaislam/dinasulaemanblog/AF)
***
Tuduhan fitnah dari LiputanIslam.com itu
kemudian dibalas oleh seorang penulis yang tampaknya ada kedekatan
dengan Ali AS-Shobuni, ulama Asy’ari. Dikemukakan surat kecaman Ali
As-Shobuni terhadap Mufti Suriah yang dekat dengan Bashar Assad yakni
Sheikh Ahmad Hassoun. Dikemukakan pula kritikan Syeikh Ben Baz terhadap
Ali As-Shobuni dalam hal pendapatnya tentang sifat Allah. Tampaknya
maksud penulis ini untuk menghadang penuduh (media “bau syiah”), apakah
orang yang dikritik oleh ulama Wahabi juga akan dituduh sebagai Wahabi
hanya karena mengkritik ulama yang pro Bashar Assad yang Syiah?
Bantahan terhadap media “Bau Syiah” yang
ditulis bukan oleh media yang dituduh tapi justru dari orang yang dekat
dengan ulama Asy’ari ini sangat penting menjadi pelajaran bagi orang
yang masih mau menggunakan akal dan nalar sehatnya. Lebih-lebih
orang-orang yang nyinyir mengaku dirinya befaham Asy’ariyah namun
gelagatnya condong ke syiah. Contohnya siapa hayoo…
Inilah kutipan bagian akhir dari tulisan yang dimaksud.
***
Sabtu, 29 Jumadil Awwal 1435 H / 29 Maret 2014 09:10 wib
Apakah Liputan Islam Mau Bilang Ulama Sunni Hoax & Takfiri?
بسم الله الرحمن الرحيم
Oleh Thalibul Ilm al-Akh Abu Asybal usamah
Segala puji bagi Allah Rabb semesta
alama. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan mulia
baginda Rasulullah Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Sungguh, media memiliki peran yang
sangat besar dalam pembentukan opini umat. Dan Liputan Islam mengambil
bagian dalam propaganda membela Iran, Syiah Imamiyyah dan Rezim Mujrim
Suriah serta milisi-milisi loyalis mereka.
Liputan Islam juga mengikuti Uslub (metode)
kaum syiah yang mengklaim persatuan dengan mencoba menggandeng
orang-orang yang mereka anggap rujukan Ahlussunnah untuk membela syiah
dan kroni-kroni. Tak lupa dengan mengklaim penebar rahmat, ia secara
offensif mengatakan orang yang tak sejalan dengan mereka sebagai penebar
kebencian, takfiri dan agen zionis dan lain sebagainya.
Namun, ada ulama-ulama shadiqin dari
kalangan Sunni yang senantiasa membongkar hakekat mereka dan mengecam
mereka serta memperingatkan umat dari mereka.
Dalam kasus Suriah, mereka mencoba
mengambil oknum-oknum yang diklaim Sunni untuk membela thoghut Bashar
al-Assad. Seperti Ahmad Hassoun, ulama munafiq, yang dalam sebuah video
tersingkap belangnya bahwa ia mencela Sayyiduna Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, semoga Allah membinasakan orang yang melecehkan beliau, yang kami akan jelaskan kasus itu.
(Pada bagian akhir, ditulis sdebagai berikut):
Dan kami sertakan pernyataan jelas tentang Ahmad Hassoun dan al-Buthy dari ulama besar dan muffassirul ‘ashr, Al-‘Allamah Al-‘Alim Al-Bahr Al-Mufassir Abuya Syaikh Muhammad Ali Ash-Shobuni Al-Halabi hafizhahullah, yang dengan jelas mengatakan bahwa Ahmad Hassoun adalah munafiq mudzabdzab penjilat rezim mujrim Bashar.
Beliau adalah ulama Sunni dan dibantah
oleh Syaikh bin Baz karena qoul beliau dalam shifat-shifat Allah. Karena
Abuya lebih condong pada madzhab Asy’ary dalam Shifat. Allamah Abuya
Ash-Shobuni kelahiran tahun 1930 di Aleppo. Bahkan pada semester tiga
pun kami diajarkan tafsir oleh Syaikh Abdullah As-Sibti memakai Kitab
Allamah Ash-Shobuni Shafwatut Tafasir.
Syaikh Ash-Shobuni berkunjung ke
Indonesia pada awal 2013, tepatnya di Pondok Pesantren Daarul Lughoh wad
Da’wah Raci Bangil yang didirikan oleh Abuya Habib Hassan Baharun,
memberikan pencerahan tentang yang terjadi di Suriah berupa kekejaman
aliansi syiah, di mana “hizbullah” ikut membantai muslimin Suriah dan
beliau menyebutnya Hizbullata wal ‘uzza. Hasan Nashrullah adalah musuh
Allah.
Berikut kami terjemahkan pernyataan beliau tentang Hassoun
Bismillahirrahmanirrahim
Ini adalah Keterangan bagi manusia
Duhai sangat menyayangkan bagi ulama
zaman ini, dari golongan munafiqin, yang berdiri di samping thoghut.
Mereka (ulama) mendukung mereka (para thoghut) di atas kebathilan.
Mereka menyesatkan ummat atas nama agama seperti Mufti Ahmad Hassoun dan
Dr al-Buthy serta orang-orang seperti mereka berdua, di mana Allah
berfirman tentang mereka dalam kitab-Nya yang mulia:
“Maka pernahkah kamu melihat orang
yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya
sesat berdasarkan ilmu-Nya” [QS Al-Jatsiyah 23]
Duhai amat meruginya mereka. Mereka
kembali dengan membawa murka Allah. Mereka melihat dengan mata kepala
mereka apa yang dilakukan thoghut zalim, Bashar al-Asad, dan bala
tentaranya yang melakukan pembunuhan terhadap muslimin, menghancurkan
rumah-rumah Allah, menyobek mushaf dan memaksa para tahanan untuk
mengatakan perkataan kufur nyata seperti Laa ilaaha illa Bashar, Laa
ilaa illa Maher. Mereka (tentara) menyuruh para tahanan untuk sujud pada
foto thoghut. Maka apakah ada kekufuran yang besar setelah ini?
Ada sebenarnya yang wajib bagi mereka
berdua (Hassoun dan Dr al-Buthy) ketika sekedar mendengar hal semacam
ini dan perbuatan keji ini, yang orang memiliki iman sebiji dzarrah
tidak akan melakukan hal ini, jika mereka jujur hendaknya mereka
berlepas diri dari rezim ini dan mengumumkan pengikaran terhadap
kekufurannya, yang tidak ada orang awam yang memperselisihkannya,
apalagi ulama.
Akantetapi Allah ‘Azza wa Jalla ingin
menyingkap tabir dan hakekat mereka berdua di hadapan seluruh makhluk.
Sungguh mereka berdua telah menyelisihi al-Qur’an, Sunnah dan ijma’
ummat. Dan Maha benar Allah yang telah berfirman
“Allah sekali-kali tidak akan
membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini,
sehingga dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik
(mukmin)”[QS Ali Imran:179]
Mereka berdua telah menampakkan
hakekatnya dalam kemunafiqan dan taqarrub mereka kepada penguasa. Mereka
telah menyelisihi ijma’ ulama salaf dan khalaf. Di mana sikap mulia
mereka seperti syuyukh (ulama-ulama) yang terhormat seperti Syaikh
Usamah ar-Rifa’i, Syaikh Karim Rajih (Syaikhul Qurra’), Syaikh Sari
Abdul Karim ar-Rifa’i kemudian ulama-ulama Homs, Hama dan Aleppo serta
seluruh propinsi di Suriah. Sungguh mereka telah mengecam rezim jahat
ini dan berlepas diri dari kekufurannya yang nyata.
Sesungguhnya kemunafiqan itu buruk.
Namun lebih buruk lagi jika hal ini terdapat pada ahlul ilm. Dan
kedustaan adalah keji. Namun yang lebih keji jika terdapat pada
penguasa. Mereka berdua (al-Buthy dan Hassun) bersama penguasa mereka
telah menyatukan antara kemunafiqan dan dusta. Maka duhai celakalah
mereka dari murka Allah.
Ya Allah kami berlepas diri kepada-Mu
dari apa-apa yang didustakan oleh orang-orang dungu yang mengaku ahlul
ilm terhadap Islam dan syari’at-Nya. Dan sungguh mereka akan dikumpulkan
bersama orang-orang yang tergelincir karena mereka. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
“Sesorang akan bersama orang yang ia cintai” dalam riwayat lain beliau bersabda “Orang akan dibangkitkan bersama orang yang mereka cintai”. Mereka akan dikumpulkan bersama ahlun nifaq dan sesat.
Sungguh Allah telah mengumpamakan ulama
su’, di mana Ia telah berfirman di dalam kitab-Nya yang mulia tentang
Bal’am bin Ba’uroh, dedengkot ulama Yahudi “Jika saja Kami
menginginkan, niscaya kami mengangkat derajat mereka dengan ayat-ayat
itu. Akantetapi ia mereka condong ke dunia. Maka perumpaan mereka
seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga)” [QS al-A’raf:176]
Dan Allah Subahanahu wa Ta’ala berfirman tentang ulama bani Israil “perumpamaan
orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat (yaitu dibebankan untuk
menerapkannya), kemudian mereka tiada memikulnya (kemudian mereka tidak
menerapkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang
tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan
ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang
zalim.” [QS al-Jumu’ah:5]
Inilah dua contoh buru yang Allah
berikan bukan kepada pencuri, pezina dan pembegal. Meskipun kejahatan
mereka besar. Namun keburukan itu Allah umpamakan bagi ulama yang tidak
mengambil manfaat dengan ilmu mereka.
Dan mudah-mudahan Allah merahmati
Hujjatul Islam, Abu Hamid al-Ghazali, yang berkata dalam kitabnya Ihya
ulumuddin, “Aku heran dengan orang yang menukar petunjuk dengan
kesesatan. Akantetapi yang lebih aneh orang yang menukar agama dengan
dunia”
Wahai Rabb kami jangan engkau
gelincirkan hati-hati kami setelah Engkau memberi petunjuk kepada kami
dan berikanlah kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhny Engkau Maha
Pemberi. Ya Allah jangan Engkau binasakan kami akibat perbuatan
orang-orang bodoh di antara kami dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu
dari orang-orang zalim. Dan semoga shalawat dan salam terlimpahka
kepada Nabi kami, keluarga dan para sahabatnya.
kami bertanya kepada Liputan Islam,
apakah apa yang disampaikan Syaikh Ali Ash-Shoubi adalah hoax? Apakah
Syaikh Ali Ash-Shobuni adlah takfir? Apakah Syaikh Ali Ash-Shobuni
adalah penebar kebencian? Apakah ulama-ulama Suriah yang berada di bawah
kepemimpinnan beliau dalam Komite Ulama Suriah yang Sunni penebar
berita hoax? Mereka adalah takfiri?
Subhanallah dengan sikap orang-orang
yang melabeli pembesar-pembesar ummat yang mencoba membeberkan dan
mengungkap kebathilan serta menentangnya sebagai penebar kebencian dan
takfiri. Hendaklah Liputan Islam bercermin kepada Ulama Syiah yang saling mengkafirkan dan mengkafirkan sahabat (Kamal al-Haidari) sebelum melabeli ulama besar kami sebagai takfiri.
Walllahul Musta’an
***
Semoga menjadi pelajaran bagi yang ingin mengikuti Islam secara istiqomah.
(nahimunkar.com/arroudoh.com)