Kenapa Massa 812 Mati-matian Tolak ICERD di Malaysia?

Daftar Isi


kontenislam.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seharusnya tidak menggeneralisasikan Malaysia dengan negara-negara Islam lainnya ketika harus meratifikasi Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (ICERD).

Anggota Dewan Tertinggi UMNO Datuk Seri Tajuddin Abdul Rahman mengatakan PBB tidak memahami kekhasan Malaysia dibandingkan dengan negara-negara Islam lainnya seperti Arab Saudi dan Turki.

“Mereka tidak mengerti. Kami memiliki kekhasan sendiri. Orang Melayu adalah penduduk asli negara ini, dan kami memiliki ras lain imigran yang datang ke negara itu selama penjajahan oleh Inggris,” ujarnya.

“Mereka dibawa untuk penambangan timah dan untuk menyadap karet. Menjelang kemerdekaan negara, kami diminta untuk menerima mereka dan kami dengan murah hati melakukannya,” imbuh Tajuddin, seperti dikutip New Straits Times, Selasa (11/12/2018).

Dia lalu menjelaskan bahwa ada kontrak sosial yang ditandatangani antara Bumiputera dan non-Bumiputera, yang kemudian dimasukkan ke dalam Konstitusi Federal. Tanah Melayu telah dikenal, sebelum akhirnya menjadi Malaysia.

“Apakah PBB mempertimbangkan semua ini? Kami memiliki hak kami sendiri. Jika Anda tidak tahu sejarah dan latar belakang yang aneh dari suatu negara, bagaimana kita hidup bersama dan bagaimana kita memulai bersama; maaf-lah, tolong jangan ikut campur,” katanya.

“Ini yang saya maksud dengan ‘pergi ke neraka ke PBB’,” imbuh Tajuddin menegaskan.

Slogan ‘pergi ke neraka ke PBB’ mengemuka dalam aksi 812 yang diikuti ratusan ribu warga Malaysia. Aksi ini sebagai bentuk syukur karena Malaysia gagal meratifikasi Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (ICERD).

Tajuddin menyebut PBB ingin memberlakukan ICERD untuk mengusung kesetaraan antara Bumiputera dan non-Bumiputera di Malaysia.

“Kami tahu siapa yang mengendalikan PBB – orang-orang Barat. Mereka adalah kolonial sebelum dan sekarang, mereka ingin menjajah kita lagi. Bahkan (Perdana Menteri) Tun M (Tun Dr Mahathir Mohamad) mengingatkan kita tentang cara baru kolonisasi oleh Barat,” jelasnya.

“PBB harus memahami bahwa mereka tidak boleh mengganggu negara, tanpa memahami terlebih dahulu. Di Malaysia, kami menghormati ras dan agama lain. Tidak ada diskriminasi di sini dan jangan hanya menuduh kami saling membeda-bedakan,” imbuh Tajuddin.

Sumber: New Straits Times

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam