"Jika selama ini kita hanya mendengar atau melihat bahwa penyebar hoaks itu masih diragukan apakah ini memang terindikasi pada ranah hukum atau tidak. Tapi kalau ini jelas, ketika terdeteksi oleh aplikasi kita bahwa itu melanggar dari undang-undang ITE. Jadi siapa yang menyebar hoaks akan terdeteksi dengan sendirinya," kata Direktur Eksekutif The Jokowi Center, Teuku Neta Firdaus, Sabtu 23 Februari 2019.
Pendeteksi hoaks tersebut, dapat diakses oleh warganet di alamat webset www.thejokowicenter.or.id, dan pada halaman tersebut akan dimuat mana berita yang hoaks dan melanggar dan mana yang tidak.
Dalam situs ini, berita yang diseleksi bukan hanya yang menyerang paslon 01, tetapi juga semua berita termasuk yang menyerang paslon 02, pemerintah, dan juga penyelenggara pemilu. "Jadi mungkin 70 persen dari netizen yang menyebarkan hoaks itu akan terdeteksi," ujarnya
Selain aplikasi pendeteksi kebohongan, The Jokowi Center juga memperkenalkan Inovasi Teknologi Energi (ITE) yang dapat menghemat bahan bakar kendaraan serta mengurangi gas emisi. Teknologi ini, akan dapat menghemat bahan bakar dan mengurasi emisi gas.
"Kami juga akan memperkenalkan Inovasi Teknologi Energi (ITE) yang dapat menghemat bahan bakar kendaraan serta mengurangi gas emisi. Dengan alat tersebut, penggunaan bahan bakar akan jauh lebih irit dan polusi udara dapat jauh dikurangi," kata Neta.
Teuku mengatakan ITE mampu menghemat bahan bakar hingga 50 persen. Selain itu mesin yang digunakan ITE diklaim ramah lingkungan
"Manfaat dari ITE ini adalah akan menghemat bahan bakar sampai 50 persen. Kemudian tidak menggunakan mesin. Mesin tetap sehat, yang ketiga ini yang sangat fenomenal adalah pencemaran lingkungan tidak akan terjadi lagi. Karena edisi buangnya itu memang hilang sampai 98 persen," ujarnya
sumber: viva