KONTENISLAM.COM - Berita detikcom jadi sorotan warganet dan aktivis masyarakat sipil Jakarta, yaitu Elisa Sutanudjaja.
Dalam berita tanggal 9 Juli 2019, detikcom mengangkat kondisi transportasi di DKI Jakarta, dengan judul "Curhat Juragan Metromini: Kita Dihancurkan Pelan-pelan".
Link: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4616761/curhat-juragan-metromini-kita-dihancurkan-pelan-pelan
Elisa Sutanudjaja yang sudah lama menjadi aktivis ibukota yang terus memantau kondisi Jakarta dari berbagai gubernur mempertanyakan berita detikcom di atas.
"Saya penasaran apakah wartawannya bertanya soal, “Apakah bapak (Juragan Metromini -red) ditawari kemitraan oleh Transjakarta?”
“Kalau iya, kenapa tidak ikut pak?”
“Kan supir akan digaji tetap dan ditanggung BPJSnya, bapak pun dapat bagi hasil.”
Dst dst dst," kata Elisa di akun twitternya, Kamis (11/7/2019).
"Kemitraan itu bisa saja ditolak pemilik Metromini JIKA ada syarat ataupun prinsip yang mungkin merugikan mereka. Atau bisa saja Transjakarta tidak menawari kemitraan tersebut. Itu kalau media kritis. Kalau cuma cerita dayu2 aja, mendingan nonton sinetron kali," lanjut Elisa.
Elisa lalu mengutarakan awal pemberlakuan program OK Otrip dari Anies-Sandi.
"Di awal pemberlakuan Ok Otrip (sekarang bernama Jak Lingko) juga banyak berita bermunculan soal supir dan pemilik mikrolet dan sejenisnya yang menolak bergabung. Lalu demo dan intimidasi TransJakarta. Namun 1 tahun lebih berselang, cerita2 baik dari para supir yang bergabung Jaklingko pun satu per satu bermunculan," papar Elisa.
"Dengan besarnya subsidi TransJakarta tsb, tentu hampir mustahil Metromini (dan Kopaja) bertahan dgn cara operasi seperti dulu-dulu. Tapi pemerintah bisa bantu dan harus memastikan transisi mereka berjalan adil dan tanpa kekerasan," ujar Elisa.
Warganet menyoroti berita-berita 'miring' soal Jakarta sebagai upaya pembusukan terhadap Anies Baswedan.
Saya penasaran apakah wartawannya bertanya soal, “Apakah bapak ditawari kemitraan oleh Transjakarta?”— Elisa (@elisa_jkt) 11 Juli 2019
“Kalau iya, kenapa tidak ikut pak?”
“Kan supir akan digaji tetap dan ditanggung BPJSnya, bapak pun dapat bagi hasil.”
Dst dst dst
https://t.co/r58xn715ZC
Kemitraan itu bisa saja ditolak pemilik Metromini JIKA ada syarat ataupun prinsip yang mungkin merugikan mereka.— Elisa (@elisa_jkt) 11 Juli 2019
Atau bisa saja Transjakarta tidak menawari kemitraan tersebut.
Itu kalau media kritis. Kalau cuma cerita dayu2 aja, mendingan nonton sinetron kali.
Di awal pemberlakuan Ok Otrip (skrg Jak Lingko) jg byk berita bermunculan soal supir dan pemilik mikrolet dan sejenisnya yg menolak bergabung. Lalu demo dan intimidasi TJ.— Elisa (@elisa_jkt) 11 Juli 2019
Namun 1 th++ berselang, cerita2 baik dr para supir yg bergabung Jaklingko pun satu per satu bermunculan.
Dgn besarnya subsidi TJ tsb, tentu hampir mustahil Metromini (dan Kopaja) bertahan dgn cara operasi spt dulu-dulu.— Elisa (@elisa_jkt) 11 Juli 2019
Tp pemerintah bisa bantu dan harus memastikan transisi mereka berjalan adil dan tanpa kekerasan.
Wartawanya kan misinya mengancurkan citra jakarta. Citra gunbernurnya. Paham kan??— Sam Ting Wong (@gendro_kesesi) 11 Juli 2019
Diajak maju maju susah semua salah anies hahaha— Eyung (@Eyung28) 11 Juli 2019
Portal IslamAgenda busukin anies da mulai marak.— Jempol Casper (@fatinpane) 11 Juli 2019
Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam | Ikuti Kami di Facebook: facebook.com/KONTENISLAMCOM | Flow Twitter Kami: @beritaislam
Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam