Demokrat Terpinggir, PDIP Bantah Skenario Ketoprak Joko Tingkir

Demokrat Terpinggir, PDIP Bantah Skenario Ketoprak Joko Tingkir

KONTENISLAM.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik menteri-menteri dalam Kabinet Koalisi Indonesia Maju pada Rabu (23/10) kemarin. Politikus dari berbagai parpol ada di dalamnya, namun tak ada kader dari Partai Demokrat. Dua hari kemudian, Presiden Jokowi melantik 12 wakil menteri (wamen), tetap tak ada kader Demokrat di dalamnya. Dugaan adanya skenario menolak Demokrat muncul.

Adalah Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief yang berbicara soal ini. Awalnya, dia mengemukakan ada dendam kesumat yang terpendam dalam diri Ketua Umum Partai Demokrat Megawati Soekarnoputri terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dendam inilah yang membuat Jokowi tak bisa memasukkan kader Demokrat ke dalam kabinet eksekutif. Demokrat seakan terpinggirkan.

"Awalnya saya menduga bahwa dendam Ibu Megawati itu hanya pada Pak SBY, ternyata turun juga ke anaknya, Agus Yudhoyono," ungkap Andi Arief kepada wartawan, Sabtu (26/10) kemarin.

Nama AHY, singkatan dari Agus Harimurti Yudhoyono, memang disebut-sebut yang ditawarkan Demokrat untuk masuk kabinet Jokowi. Andi Arief juga menyinggung soal harapannya agar Jokowi mampu meredam 'dendam' Megawati ke SBY. Menurut Andi Arief, dendam Megawati kepada anak-cucu SBY merupakan dendam pada takdir.

"Tentu saja Agus Yudhoyono tidak pernah merencanakan hidupnya sebagai anak SBY, itu takdir sejarah. Karena itu, dendam Ibu Megawati hingga ke anak-cucu SBY adalah dendam pada takdir," sebut Andi.

Menurut Andi Arief, penolakan terhadap Demokrat sama dengan penolakan terhadap putra SBY itu. Untuk diketahui, sebelum Jokowi rampung menyusung Kabinet Indonesia Maju, nama AHY santer disebut sebagai salah satu calon menteri.

"Kami mendengar ada ketidaksetujuan Demokrat masuk koalisi. Itu datang dari pimpinan koalisi Ibu Megawati," kata dia.

PDIP tegas membantah kalau Megawati punya dendam kepada SBY dan keluarga. Anggota Fraksi PDIP DPR Aria Bima menegaskan kegagalan Demokrat gabung koalisi Jokowi bukan karena campur tangan Megawati.

"Itu (dugaan adanya dendam) adalah sekadar spekulasi yang sensasional," sebut Aria Bima saat dimintai tanggapan.

Politikus PDIP Hendrawan Supratikno, turut menanggapi pada Sabtu (26/10) malam. Dia menilai persepsi Andi Arief kelewat dramatis.

"AA (Andi Arief) buat drama dengan plot cerita yang mencekam," kata Hendrawan Supratikno.

 Dia menegaskan Megawati tak menyimpan dendam bak di cerita-cerita ketoprak atau sandiwara tradisional Jawa. Ini bukan soal dendam kesumat, tapi hanya soal ketersediaan kursi yang terbatas saja, hanya 34 kursi menteri.

"Ini bukan ketoprak tentang Ken Arok atau Joko Tingkir, Bung. Inti kebanyakan ketoprak kan dendam, iri, balas dendam dan muslihat," imbuh anggota F-PDIP DPR itu.[detik]

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam | Ikuti Kami di Facebook: facebook.com/KONTENISLAMCOM | Flow Twitter Kami: @beritaislam

Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close