Catatan Ekonomi RI 2019: Bunga Utang Bengkak, Penerimaan Meleset

Catatan Ekonomi RI 2019: Bunga Utang Bengkak, Penerimaan Meleset

KONTENISLAM.COM - Lembaga penelitian Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyoroti kebijakan belanja pemerintah. Indef menilai anggaran untuk belanja modal terus turun sejak 2016.

Dalam Catatan Akhir Tahun yang disusun tiga Ekonom Perempuan Indef Aviliani, Eisha Maghfiruha Rachbini dan Esther Sri Astuti, di tahun 2019 saja belanja modal turun jumlahnya menjadi 11,59% sedangkan tahun sebelumnya mencapai 14,02%. Realisasi belanja modal pun disebut belum mencapai target, sampai sekarang baru 63,11%.

"Proporsi belanja modal menunjukkan tren penurunan sejak 2016. Proporsi di 2019 turun menjadi 11,59% dibanding 2018 sebesar 14,02%. Hal ini juga diikuti rendahnya realisasi belanja modal terhadap target APBN yang saat ini baru mencapai 63,11%. Realisasi belanja modal dibandingkan 2018 juga mengalami penurunan -6,79%," papar Indef dalam Catatan Akhir Tahunnya, dikutip Sabtu (21/12/2019).

Dengan data tersebut, Indef menyebutkan bahwa belanja untuk pembangunan yang digelontorkan pemerintah makin sedikit. Pemerintah dinilai terlalu banyak melakukan belanja barang dan pegawai.

'Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Pemerintah dalam pembangunan semakin menurun. Proporsi belanja pemerintah perlu diarahkan pada peningkatan belanja modal, sehingga perlu ada upaya efisiensi belanja barang dan belanja pegawai," ungkap Indef.

Indef juga menyoroti bunga utang pemerintah, dari data yang disampaikan bunga utang membengkak dari 16,41% menjadi 16,88% di tahun 2019. Hal ini membuat ruang gerak pemerintah untuk mengotak-atik anggaran makin sempit.

"Porsi pembayaran bunga utang meningkat dari 16,41% ke 16,88% di tahun 2019. Peningkatan pembayaran bunga utang membuat ruang gerak pemerintah semakin terbatas. Maka, perlu ada manajemen yang baik dalam pengelolaan pembayaran cicilan dan bunga utang," papar Indef.

Selanjutnya, belanja bantuan sosial dinilai terlalu besar jumlahnya bahkan sampai melebihi target di APBN 2019. Padahal, tingkat kemiskinan dan pengangguran sudah turun.

"Realisasi belanja bantuan sosial sudah lebih dari capaian target APBN 2019.Dibandingkan dengan 2018, belanja bantuan sosial juga meningkat. Hal ini kontradiktif ketika tingkat kemiskinan dan pengangguran turun, namun belanja sosial malah meningkat," sebut Indef.

Penerimaan pajak juga jadi masalah yang disorot oleh Indef, jumlahnya mengalami penurunan sejak 2018. Sampai saat ini saja baru 73,47% penerimaannya dari target yang diharapkan.

"Realisasi penerimaan pajak mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2018. Selain itu capaiannya baru 73,47% terhadap target APBN 2019. Hal ini tentu saja berdampak pada pelebaran defisit dan upaya pemerintah dalam menstimulus perekonomian," papar Indef.

Pemerintah diminta untuk melakukan stimulus untuk menggerakkan perekonomian, ditambah lagi dengan melambatnya kondisi perekonomian secara global.

"Dalam kondisi ekonomi yang melambat, diperlukan stimulus pemerintah untuk menggerakkan perekonomian dalam bentuk belanja pemerintah. Jika belanja terhambat karena shortfall pajak, maka ekonomi juga akan terhambat," sebut Indef.(dtk)

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam | Ikuti Kami di Facebook: Kabar Politik | Flow Twitter Kami: @KabarTerkini8

Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close