Erdogan: Tidak Mungkin Membiarkan Assad Yang Telah Membunuh Ratusan Ribu Warganya


KONTENISLAM.COM - Breaking News, Allahu Akbar Dengan Izin Allah Saraqib Kembali Direbut.

 Hari ini (27/2/2020) militer Turki umumkan telah membebaskan daerah Saraqib dari pasukan rezim Asad. Ini yang gw demen dari Erdogan, kalo sekali bilang hajar dia langsung hajar. Gak php.

 Pejuang Oposisi Suriah berhasil merebut kembali kota besar Saraqib dan desa Tarnaba di Timur Idlib dengan serangan kilat malam hari, serta dengan dukungan Turki meskipun di bawah pemboman intensif pesawat Rusia.

 Bala bantuan rezim juga dihancurkan, Tentara Turki telah menghancurkan konvoi 14 kendaraan rezim dengan artileri berat antara Saraqib dan Tell Mardikh. Saat ini Pejuang Oposisi berada di pusat Kota Saraqib. Pasokan suplai dari dan ke Aleppo-Damaskus yang melewati Jalan raya M5 kembali terputus. Pasukan Rezim terpotong dua utara dan selatan.

 Rusia meminta pihak oposisi untuk mengizinkan mereka mengevakuasi tentara mereka yang terluka dari Saraqib. Sebelumnya pihak Oposisi menghancurkan 3 kendaraan milik Rusia. Dalam 48 jam, mereka kehilangan 185 tentara pro-rezim (termasuk banyak tentara Rusia) dengan lebih dari 50 kendaraan militer. Oposisi merebut hari ini total 4 Tank, satu Tank T-55 dan 3 T-72. Turki hari ini mendatangkan kendaraan rudal penangkis serangan udara ringan Atilgan ke perbatasan.

 Erdogan: "Kesabaran Turki hampir habis"

 Keterlibatan Turki di Suriah sepenuhnya legal (secara hukum Internasional) di bawah lingkup Perjanjian Adana.

 Perjanjian Adana ditandatangani antara Turki dan Suriah pada Oktober 1998, yang menyatakan bahwa Suriah tidak akan mengizinkan kegiatan pemberontak Teroris Komunis PKK Kurdi Turki di dalam perbatasannya dan akan memblokir kegiatan teror apa pun yang akan mengancam kedaulatan Turki. Namun, dengan dukungan A.S. dan ketidakpedulian Rusia, organisasi teroris tersebut malah mendirikan pemerintahan otonom di Suriah utara, dekat perbatasan Turki, mengambil keuntungan dari kekosongan kekuasaan yang timbul karena runtuhnya otoritas rezim.

 Erdogan juga mengkritik Rusia sekali lagi karena mendukung rezim Assad, yang melakukan operasi kejam di Idlib, sepenuhnya mengabaikan kehidupan warga sipil.

 "Tidak mungkin melihat Assad, yang telah membunuh ratusan ribu warganya, sebagai teman," kata Erdogan, sebagai tanggapan terhadap oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) Ketua Kemal Kılıçdaroğlu yang menelepon untuk berkomunikasi dengan Assad untuk menyelesaikan masalah krisis Suriah.

 "Rezim Assad akan benar-benar hilang jika tidak mendapat dukungan Rusia," kata Erdogan, menambahkan bahwa keterlibatan Turki di Suriah sepenuhnya legal di bawah lingkup Perjanjian Adana.

 Erdogan mengatakan situasi di provinsi barat laut Suriah, Idlib telah berkembang di pihak Turki, ketika ia menyoroti tekad Turki untuk mencapai tujuannya di wilayah tersebut.

 Berbicara pada upacara pembukaan konferensi Akademi Politik Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party), Erdogan mengatakan Turki telah berhasil mengubah gelombang di Libya, di mana situasinya ketika itu Jenderal Pemberontak LNA Khalifa Haftar hampir unggul melawan Pemerintahn sah Libya GNA, dan saat ini melakukan hal yang sama di Idlib Suriah.

 Pasukan oposisi yang didukung Turki merebut kembali kota strategis Saraqib di Idlib, Kamis.

 Saraqib berada di perempatan strategis yang menghubungkan dua jalan raya utama negara ini, M4 dan M5. Jalan raya M4 menghubungkan kota pelabuhan Latakia ke perbatasan Irak sementara M5 membentuk tulang punggung jalan raya negara itu, menghubungkan pusat ekonomi Aleppo ke kota-kota pusat Hama dan Homs, ibukota Damaskus dan ke perbatasan Yordania lebih jauh ke selatan.

 Rezim Bashar Assad merebut Saraqib dalam serangan yang didukung Rusia awal bulan ini.

 Pasukan oposisi yang didukung oleh Turki melanjutkan serangan mereka dengan tembakan artileri intens, menurut sumber-sumber oposisi.

 Rezim Assad telah melakukan ofensif sejak Desember untuk merebut dan membuka kembali jalan raya M5 yang dipegang oposisi sejak 2012, kendati ada kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi akhir tahun lalu antara Rusia dan Turki.

 Erdogan mencatat bahwa tiga tentara Turki telah tewas dalam serangan rezim Assad di Idlib, menambahkan bahwa pasukan rezim menderita banyak korban setelah militer Turki membalas serangan kepada mereka. (Daily Sabah, TRT World, Anadolu, dll) -




Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close