KONTENISLAM.COM - Saat Donald Trump dan PM India Narendra Modi berpawai di seluruh negeri, massa secara terbuka menyerang Muslim, menjarah bisnis mereka dan menodai rumah-rumah ibadah seperti yang Anda lihat di video ini yang dilakukan oleh ekstrimis Hindu di negara tersebut.
🇮🇳 India— Twitpos+™ (@twitpos) February 25, 2020
Saat Donald Trump dan Modi berpawai di seluruh negeri, massa secara terbuka menyerang Muslim, menjarah bisnis mereka dan menodai rumah-rumah ibadah seperti yang Anda lihat di video ini yang dilakukan oleh ekstrimis Hindu dinegara tersebut#ShameOnYouIndia
From Arjun pic.twitter.com/JCi5e1jEiW
Laporan BBC per hari ini, Rabu (26/2), angka korban tewas mencapai 20 orang. Di mana 189 orang lainnya terluka, dengan 60 korban luka tembak.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan memantau konflik mematikan antara kelompok Hindu dengan Muslim di New Delhi.
"Kami tentu saja mengamati situasi ini dengan baik," kata juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, dilansir dari APP pada Rabu, (26/2).
Kerusuhan terjadi karena protes terhadap UU Amandemen Kewarganegaraan (Citizenship Amendment Act/CAA), yang dinilai telah merugikan Muslim di India.
At least 7 people were killed and 150 wounded in New Delhi during clashes over India's citizenship law, which critics say is anti-Muslim. The clashes were just miles from where President Trump was meeting PM Modi.— AJ+ (@ajplus) February 25, 2020
Some mobs were photographed beating a Muslim man with sticks: pic.twitter.com/Np0UhThY9L
I'm at Mustafabad, near the Loni Border, and new fires (set post-9pm) are burning in front of our eyes - Muslim jhuggis and tempos, according to onlookers - by masked men shouting JSR. Delhi Police are present saying they are unable to intervene. pic.twitter.com/tXT6k2qcXB— Raghu Karnad (@rkarnad) February 25, 2020
People collecting burnt pages of Quran outside a vandalised mosque in Ashok Nagar, North East Delhi.@BBCIndia @BBCHindi pic.twitter.com/QaAxDorZFr— Pritam Roy (@pritamroy_) February 26, 2020