Pertanyakan Kemarahan Jokowi, RR: Ada Gunanya Nggak?

Pertanyakan Kemarahan Jokowi, RR: Ada Gunanya Nggak?

Sikap marah Presiden Joko Widodo yang ditampakkan di dalam rapat kabinet Kamis (18/6) lalu membuat Begawan Ekonomi Rizal Ramli bingung.

Pasalnya, waktu pertama kali ia melihat video kemarahan Jokowi di hadapan jajaran menteri kabinetnya, Rizal Ramli langsung teringat dengan budaya organisasi orang-orang Asia, terutama Suku Jawa.

"Saya sendiri bertanya-tanya, ini marah benar atau drama, gitu loh. Susah saya jawabnya. Karena di Asia, apalagi di Jawa, pemimpin itu enggak pernah marah di depan umum. Marahin anak buahnya enggak pernah. Karena itu melecehkan," ujar pria yang kerab disapa RR ini di Kantornya, di Jalan Tebet Barat Dalam IV Nomor 5, Jakarta Selatan, Senin (29/6).

Kendati begitu, ia tidak mau menyimpulkan dari apa yang ditampakkan Jokowi. Justru RR bertanya-tanya mengapa Jokowi marah.

"Persoalannya ada gunanya enggak, ada manfaatnya enggak (Jokowi marah-marah). Dan kenapa sih bisa terjadi?" ungkapnya.

Mantan Menteri Ekonomi, Keuangan dan Industri (Ekuin) era Presiden Gus Dur tersebut berpendapat, kemarahan Jokowi terjadi karena proses pemilihan anggota kebinet periode sekarang ini bermasalah.

"Bisa terjadi (Jokowi marah) karena dalam pemilihan anggota kabinet yang periode ini pada dasarnya posisi kabinet, jabatan staf ahli, atau staf penasihat presiden itu hanya hadiah-hadiah," ucap RR.

"Hadiah untuk yang memberikan dukungan politik, hadiah bagi yang memberikan dukungan finansial," sambungnya.

Walaupun bagi-bagi kue sebagai suatu yang biasa terjadi hingga di luar negeri, namun RR tidak melihat adanya standar kriteria memilih menteri yang dilakukan Jokowi untuk kabinetnya diperiode kedua ini.

Sebab menurutnya, jika Jokowi memilih menteri berdasarkan standar kriteria, maka pasti yang dipilih adalah orang yang berintegritas, profesional atau memiliki kapasitas yang pas dengan jabatan yang akan diembannya, serta memiliki jiwa kepemimpinan atau leadership.

"Tapi sayangnya pembentukan (kabinet) yang kemarin ini hanya sekadar hadiah, partai politik ini, partai politik itu. Supaya yang dukung secara finansial jadilah staf penasihat presiden, jadilah staf ahli, staf khusus, yang muda-muda pernah bantu ini, atau anaknya siapa, atau bapaknya nyumbang apa," katanya.

"Jadi dari awal memang sudah salah kaprah. Bahwa kinerjanya (para menteri) begini, Jokowi sendiri kecewa. Yah I'm sorry to say Mr. President, siapa yang ngambil keputusan ini. Presiden Jokowi harus introspeksi. Cara dia membentuk kabinet itu yang kagak bener," demikian Rizal Ramli. (harianaceh)

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close