Pengacara Denny Siregar, Muannas Alaidid mengatakan bahwa akun Instagram dan Twitter Opposite menghilang. Diketahui, akun Opposite beberapa waktu lalu membocorkan data pribadi Denny Siregar ke publik.
Meski begitu, Muannas mengatakan kebocoran data Denny Siregar tetap menjadi tanggung jawab operator Telkomsel. Terlebih Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mendesak operator seluler menyelidiki indikasi data pengguna bocor.
"Hari ini tidak cuma akun Twitter, akun IG Opposite juga menghilang, meski demikian @Telkomsel harus tetap ada penjelasan soal bocornya data pribadi @Dennysiregar7 & keluarga, apalagi @kemkominfo sudah perintahkan investigasi, tidak pas sembuyi di balik sertifikat iso, hak pelanggan ini," kata Muannas lewat akun Twitter @muannas_alaidid, Jumat (10/7/2020).
Muannas berencana melaporkan Telkomsel ke polisi pada Jumat ini. Selain itu, dia persiapkan gugatan perdata terkait dugaan kebocoran data yang dialami Denny.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika meminta operator seluler menyelidiki indikasi data pengguna bocor, seperti yang ramai dibahas di media sosial baru-baru ini.
"Kementerian Kominfo telah meminta kepada penyelenggara jaringan bergerak seluler terkait, untuk melakukan investigasi internal dan menelusuri apakah telah terjadi pencurian atau kebocoran data pelanggan telekomunikasi seluler. Diharapkan hasil investigasi ini dapat segera disampaikan," kata Menteri Kominfo, Johnny G Plate, dalam keterangan resmi, dikutip Senin (6/7/2020).
Kementerian menjelaskan penyelenggara jaringan bergerak seluler telah mengantongi sertifikasi ISO 270001, soal keamanan dan kerahasiaan dalam mengelola data pelanggan.
Sertifikasi tersebut wajib dimiliki operator seluler, menurut Pasal 17 ayat (3) dan ayat (5) Peraturan Menteri Kominfo nomor 12 tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi.
"Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Kementerian Kominfo, saat ini seluruh penyelenggara jaringan bergerak seluler telah memiliki sertifikasi ISO 27001," kata Johnny.
Kementerian juga meminta masyarakat untuk merahasiakan dan menyimpan data pribadi dengan baik.
"Kementerian Kominfo mengimbau kepada masyarakat untuk merahasiakan dan menyimpan dengan baik data pribadi seperti NIK, No.KK dan data pribadi lainnya. Jangan sampai diketahui pihak lain yang tidak berhak dan menyalahgunakan data pribadi ini dengan tujuan yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum," kata Johnny.[akurat]
