Dipicu Foto Habib Rizieq Dibakar, 10 Orang Terlibat Molotov Markas PDIP

Dipicu Foto Habib Rizieq Dibakar, 10 Orang Terlibat Molotov Markas PDIP

Polisi menciduk 10 orang yang terlibat kasus pelemparan bom molotov ke markas PAC PDIP Cileungsi, Kabupaten Bogor. Berdasarkan pernyataan pelaku kepada penyidik, aksi tersebut dipicu karena pelaku emosi lantaran foto habib Rizieq Shihab dibakar oleh pedemo di depan gedung DPR RI, beberapa waktu lalu.

Sekadar diketahui, teror bom molotov itu terjadi di tiga lokasi. Lokasi pertama terjadi di kantor PAC PDIP Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor pada Selasa (28/7) lalu. Diketahui ada tiga kali lemparan ke kantor tersebut yang mengakibatkan kerusakan.

Kerusakan pertama terdapat di bagian pintu utama. Kemudian mobil yang terparkir di lokasi kejadian juga dilempar molotov meski tidak mengalami kerusakan yang cukup parah.

Sehari berselang atau pada Rabu (29/7) pukul 01.30 WIB, teror bom molotov kembali terjadi di kantor PAC Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Seperti di Megamendung, ada tiga kali lemparan ke kantor tersebut. 10 orang diamankan berkaitan dengan aksi pelemparan bom molotov di lokasi ini.

Terakhir insiden pelemparan bom molotov terjadi di kantor DPC PDIP Kabupaten Cianjur. Insiden tersebut terjadi dini hari tadi atau Jumat (7/8/2020) sekitar pukul 03.00 WIB.

Pelempar Bom Molotov Markas PDIP Bogor Polisi menyampaikan keterangan soal kasus pelemparan bom molotov yang terjadi di markas PDIP Cileungsi Bogor. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami apakah ada pihak lain yang menyuruh pelaku di Cileungsi, sekaligus mencari kaitan para pelaku dengan dua aksi teror molotov di dua lokasi lainnya.

"Lagi didalami karena ini berkembang, kita dari penyidik Polres Bogor terkait dengan tiga tempat ini, ini sedang kita dalami apakah ada keterkaitan atau tidak," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (28/8/2020).

"Ini yang masih didalami juga. Yang Cianjur maupun Megamendung, kita dalami lagi dan mudah-mudahan ada jawabannya hasil pemeriksaan dari penyidik nanti kita sampaikan," ujar Erdi melanjutkan.

Sementara itu berdasarkan hasil pemeriksaan dan alat bukti yang didapat, polisi menduga aksi pelemparan itu disengaja. Hal ini pun merujuk pada peran masing-masing tersangka di mana ada yang membeli, meracik hingga melempar bom molotov tersebut.

"Ini sepertinya sudah direncanakan tapi kembali lagi penyidik akan terus mendalami apa motif yang sebenarnya terjadi," kata Erdi.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti soal perbuatan yang anti-kemanusiaan berkaitan kasus bom molotov. "Sejak semula partai telah menunjukkan suatu tradisi untuk taat hukum. Karena kantor ini diserang dengan cara seperti itu, yang membunuh demokrasi, kami menempuh jalan hukum," ujar Hasto dalam konferensi pers via virtual, Rabu (26/8).

Hasto kemudian menyebut soal perbuatan anti-demokrasi. Menurut dia, pelaku merupakan pihak-pihak yang anti-kemanusiaan, terlepas apa pun latar belakangnya.

"Ketika ada pihak-pihak yang kemudian berada di luar jalur hukum kemudian menggunakan bom molotov, siapa pun, apa pun latar belakangnya, orang itu anti-demokrasi dan anti-kemanusiaan. Sehingga kami apresiasi kepada Polri yang telah menindaklanjuti laporan kami," tutur Hasto.

Selain itu, Hasto memberikan apresiasi kepada seluruh kader PDIP. Sebab, tak ada yang reaktif atas perbuatan teror yang terjadi pada 3 markas PDIP di wilayah Bogor, Jawa Barat, tersebut.

"Kami juga mengapresiasi jajaran internal partai tidak ada yang emosional menanggapi itu dengan melakukan hal serupa. Seluruh kader tunduk dalam satu perintah bahwa dengan alasan apa pun kekerasan tidak dapat dibenarkan, apalagi menggunakan bom molotov," tegas Hasto.(detik)

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close