PA 212 Respons Pidato Jokowi soal 'Jangan Ada Merasa Paling Agamis-Pancasilais'

Ketua PA 212 Slamet Maarif

Persaudaraan Alumni (PA) 212 merespons pernyataan Presiden Joko Widodo yang minta agar tak ada kelompok yang merasa paling agamis dan Pancasilais. Apa kata PA 212?

"Bagi seorang muslim yang iman kuat pasti akan mengedepankan agama di atas segalanya. Yang harus diperhatikan serius oleh Jokowi itu justru yang ingin merubah Pancasila dengan Trisila atau Ekasila tapi merasa paling Pancasilais," kata Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif kepada wartawan, Jumat (14/8/2020).

Slamet mengatakan demokrasi tidak boleh bertabrakan dengan nilai agama. Dia meminta agar tak ada pihak yang mengatasnamakan demokrasi lalu membuang nilai-nilai agama.

"Demokrasi tidak boleh bertabrakan dengan nilai agama. Jangan mengatasnamakan demokrasi untuk membuang nilai agama dari ketatanegaraan yang ada itu tak beda dengan komunis," katanya.

Lebih lanjut, Slamet mengatakan Islam mengajarkan soal toleransi. Salah satunya menghormati agama lain.

"Umat Islam jangan diajarkan soal toleransi karena faktanya di wilayah atau negara manapun yang Islam mayoritas pasti minoritas terlindungi sebaliknya di mana muslim minoritas di situ pula muslim tertindas. Islam sangat menghormati keyakinan umat agama lain tanpa menggadaikan aqidah," jelasnya.

"Toleransi pasti lah, dalam Islam dijunjung musyawarah sesuai dengan sila ke 4 Pancasila tuh," imbuhnya.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, demokrasi di Indonesia adalah menjamin kebebasan dan menghargai hak orang lain. Jokowi tidak ingin ada orang yang merasa paling agamis dan Pancasilais.

"Demokrasi memang menjamin kebebasan, namun kebebasan yang menghargai hak orang lain. Jangan ada yang merasa paling benar sendiri, dan yang lain dipersalahkan. Jangan ada yang merasa paling agamis sendiri. Jangan ada yang merasa paling Pancasilais sendiri," ujar Jokowi dalam sidang tahunan MPR dan sidang bersama DPR-DPD yang disiarkan saluran YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (14/8).

"Semua yang merasa paling benar dan memaksakan kehendak, itu hal yang biasanya tidak benar," sambungnya.[detik]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close