Masyarakat Australia Ngamuk dan Ramai-ramai Boikot Facebook, Ada Apa? - KONTENISLAM.COM Berita Terupdate

Masyarakat Australia Ngamuk dan Ramai-ramai Boikot Facebook, Ada Apa?

 

KONTENISLAM.COM - Pemerintah Australia melayangkan protes keras atas keputusan Facebook yang melarang berita Australia. Masyarakat Australia pun marah dan menyerukan aksi boikot terhadap situs media sosial tersebut.

Tagar #DeleteFacebook dan #BoycottZuckerberg sedang tren di Twitter dalam beberapa hari terakhir ini di Negeri Kanguru.

Melansir Expess.co.uk, kondisi itu terjadi setelah Facebook memutuskan untuk memblokir berita Australia, sehingga mencegah publik mengakses informasi tentang kesehatan pemerintah, situs layanan darurat, amal, dan bisnis kecil.

Warga Australia yang marah sekarang menghapus akun profil Facebook mereka dan meminta teman mereka untuk melakukan hal yang sama.

Mantan Wakil Walikota Maribyrnog, Victoria, Megan Bridger-Darling, menghapus akun Facebook-nya pada hari Kamis dan memberi tahu pengikut bahwa mereka dapat menemukannya di “Twitter, email, telepon, dan sesekali di berita.”
 
“Jika Facebook tidak mendukung jurnalis kami, saya tidak akan mendukung mereka,” tulis Bridger-Darling seperti yang dilansir Express.co.uk.

“Saya memilih sumber berita yang dapat diandalkan daripada platform yang menguntungkan dan memungkinkan anti-vaxxers, anggota klan, doxxers, fear-mongerers, dan ekstremis untuk menjajakan pesan mereka sepenuhnya tanpa ada lawan,” tambah Bridger-Darling.

Sementara itu, tindakan yang dilakukan Facebook merupakan tanggapan terhadap undang-undang Australia yang akan membuat raksasa teknologi itu membayar konten berita di platform mereka.

Saat ini, halaman Facebook dari semua situs berita lokal dan global Australia tidak tersedia untuk diakses warga di Australia dan di seluruh dunia.

Beberapa halaman kesehatan dan darurat juga diblokir termasuk Biro Meteorologi Australia, Departemen Kesehatan Queensland, dan Penampungan Wanita Hobart.

“Jadi Facebook telah memutuskan bahwa pemberitahuan peringatan kebakaran hutan untuk orang-orang yang berpotensi dalam bahaya langsung tidak boleh diberitahukan kepada mereka karena platform tidak akan menghasilkan satu sen pun untuk mereka adalah cara yang tepat untuk maju?” tulis seorang pengguna Twitter.

“Facebook telah mematikan semua penerbit Australia karena mereka keberatan dengan undang-undang yang disahkan oleh pemerintah yang demokratis. Saatnya mengirimi Mark Zuckerberg pesan #deletefacebook,” tulis pengguna Twitter yang lain.
 
Facebook melawan undang-undang baru Australia karena mereka mengatakan undang-undang itu tidak mencerminkan cara kerja internet, dan secara tidak adil menghukum platform mereka.

“Tindakan yang kami lakukan difokuskan pada membatasi penerbit dan warga di Australia untuk berbagi atau melihat konten berita Australia dan internasional. Karena undang-undang tidak memberikan pedoman yang jelas tentang definisi konten berita, kami telah mengambil definisi yang luas untuk menghormati undang-undang yang telah dirancang,” jelas salah seorang juru bicara Facebook.

Dia juga bilang, Facebook akan mengembalikan setiap halaman yang secara tidak sengaja terkena dampak.

Facebook juga mengatakan bahwa berita hanya mencapai 4% dari apa yang dilihat orang di situsnya.
 
Sebuah studi Universitas Canberra tahun 2020 menemukan 21% orang Australia menggunakan media sosial sebagai sumber berita utama mereka, sementara 39% populasi menggunakan Facebook untuk menerima berita.

Menurut penelitian oleh Roy Morgan, pada 2019, Facebook adalah platform media sosial paling populer di Australia, digunakan oleh lebih dari 17,1 juta warga Australia dalam periode empat minggu.

“Tindakan Facebook untuk tidak berteman dengan Australia hari ini, memutus layanan informasi penting, sama arogannya dengan mengecewakan. Saya melakukan kontak rutin dengan para pemimpin negara lain tentang masalah ini. Kami tidak akan terintimidasi,” jelas Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

Sebaliknya, Morrison mendesak Facebook untuk bekerja secara konstruktif dengan pemerintah, seperti yang ditunjukkan Google baru-baru ini dengan menunjukkan itikad baik.[law-justice]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close