Pemerintah Tarik utang Rp 165 Triliun per Januari 2021

Petugas menyusun uang di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Jumat (17/6/2016). Bank BUMN tersebut menyiapkan lebih dari 16.200 Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk melayani kebutuhan uang tunai saat lebaran. BNI memastikan memenuhi seluruh kebutuhan uang tunai yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp 62 triliun atau naik 8% dari realisasi tahun sebelumnya. (Foto: Rachman Harryanto/detikcom) 

KONTENISLAM.COM - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat pemerintah sudah menarik utang sebesar Rp 165,8 triliun per 31 Januari 2021. Angka tersebut meningkat 143% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 68, triliun.

Sri Mulyani mengatakan, tingginya realisasi anggaran pembiayaan pemerintah sejalan dengan angka defisit APBN yang ditetapkan sebesar 5,7% pada tahun 2021.

"Sampai dengan 31 Januari, pembiayaan utang kita mencapai Rp 165,8 triliun, dengan penerbitan SBN neto RP 169,7 triliun," kata Sri Mulyani dalam video conference APBN KiTa, Selasa (23/2/2021).

Tingginya realisasi anggaran pembiayaan, dikatakan Sri Mulyani juga karena pada periode yang sama belum terjadi pandemi COVID-19. Di mana, APBN tahun anggaran 2020 belum direvisi atau disesuaikan dengan angka defisit masih 1,76%.
 
"Dibandingkan tahun lalu Januari itu APBN belum direvisi makanya issue SBN netto masih rendah, karena waktu itu defistinya masih diperkirakan 1,76% sedangkan tahun ini sudah 5,7% sejak awal tahun," ujarnya.

Anggaran pembiayaan yang mencapai Rp 165,8 triliun ini terdiri dari SBN neto sebesar Rp 169,7 triliun dan pinjaman neto sebesar Rp 3,9 triliun. Sementara untuk pembiayaan investasi, pemberian pinjaman, kewajiban penjaminan, dan pembiayaan lainnya masih belum terealisasi.

Hingga 31 Januari 2021, defisit APBN tahun ini mencapai Rp 45,7 triliun atau 0,26% terhadap PDB. Angka defisit ini juga berasal dari tingginya realisasi belanja negara dibandingkan dengan penerimaan negara .

Pendapatan negara pada Januari 2021 sebesar Rp 100,1 triliun yang bersumber dari penerimaan pajak Rp 68,5 triliun, kepabeanan dan cukai Rp 12,5 triliun, PNBP Rp 19,1 triliun. Sedangkan hibah nol.
 
Kemudian belanja negara sebesar Rp 145,8 triliun. Belanja negara terdiri dari belanja K/L Rp 48 triliun, belanja non K/L Rp 46 triliun. Kemudian transfer ke daerah Rp 50,3 triliun dan dana desa Rp 800 miliar.[detik]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close