Ruhut: Saya Minta AHY, Jangan Childish, Jangan Apa-apa Ngadu ke Jokowi

Ruhut: Saya Minta AHY, Jangan Childish, Jangan Apa-apa Ngadu ke Jokowi 

KONTENISLAM.COM - Eks kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, meminta Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk bersikap dewasa dan tidak mengadu ke Presiden Joko Widodo terkait kudeta.

“Saya minta AHY, jangan childish, jangan kekanak-kanakan, jangan apa-apa ngadu ke Pak Joko Widodo, saya ini orang dekat Presiden loh, saya pendukung, dan saya tidak ada dapat apa-apa dari Pak Joko Widodo, tapi saya pendukung beliau,” kata Ruhut kepada wartawan, Rabu (3/2).
 
Ia meminta AHY untuk tidak melapor ke Jokowi karena sudah banyak hal yang tengah ditangani oleh Presiden.

“Jangan apa-apa lapor ke beliau, kasihan beliau sudah banyak yang beliau tangani, termasuk pandemi virus Corona, kalau (AHY) sudah nggak mampu ya apa boleh buat, karena saya lihat orang-orang lingkungan dia, waktu di Demokrat saya nggak tahu nggak jelas, bahkan banyak orang baru, jadi orang baru nggak tahu sejarahnya Demokrat. Bagaimana kita patungan pada waktu itu, jadi ini mereka nggak tau, tahu nikmatnya aja, mempertahankan itu tidak mudah,” ucap politikus PDIP ini.

Ruhut meminta masalah Partai Demokrat bisa diselesaikan dengan baik, apalagi Demokrat adalah partai besar.

“Saya bilang tapi ya, saya bilang ini ke mereka selesaikan dengan baik selesaikanlah, kasihan, Partai Demokrat itu partai yang pernah jadi pemenang partai pemilu, belum ada yang pernah mengalahkan rekor saya loh 148 kursi, sekarang aja paling banyak aja 120 kursi, paling banyak itu,” ujarnya.
 
Ruhut bercerita ada beberapa kader yang datang padanya dan menceritakan perbedaan yang terjadi di Demokrat.

“Iya menurut aku kader-kader itu banyak datang ke saya juga, jadi yang bikin ramai-ramai baik itu yang ada di daerah, begitu juga di pusat, mereka merasa PD sekarang beda dengan jaman abang waktu itu,” kata Ruhut.

Ruhut mengungkapkan beberapa keluhan para kader setelah AHY menduduki posisi Ketum.

“‘Kenapa saya bilang?’ contohnya ini kalau orang daerah, ‘kalau DPP datang kami dibebani membiayai’, nah sedangkan perlu aku sampaikan kalau dulu aku keliling semua kabupaten kota dan provinsi, jadi aku hampir 500 itu datang ke kabupaten kota, nah itu biaya kami (DPP), nggak pernah membebani daerah, nah begitu juga pilkada-pilkadanya, jadi mereka banyak ngeluh ya, harus bayar ke DPP di era AHY sekarang ini,” ucap Ruhut.

“Belum lagi lingkungan AHY hanya tau menjilat aja, begitu juga kawan-kawan yang di provinsi dan kawan kawan di pusat, mereka banyak mengeluh ‘ini sudah seperti kerajaan saja’ mereka bilang begitu,” imbuhnya.
 
Sumber: jitunews.com

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close