Sebut Fadjroel Rachman Anggota Aktif, GAR ITB: Ada di Grup Whatsapp

 

KONTENISLAM.COM - Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman dipastikan aktif tergabung dalam keanggotaan Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR-ITB) sampai saat ini.

Hal itu ditegaskan oleh anggota Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR-ITB) Nelson Napitupulu.

GAR-ITB merupakan organisasi yang melaporkan mantan Ketua Umum PP Muhamamdiyah Din Syamsuddin ke KASN terkait tuduhan pelanggaran kode etik dan kode etik perilaku ASN.

“Ada, ada di WAG [WhatsApp Grup] GAR-ITB iya [tergabung]. Dia ada di WAG-nya. Obrolan orang di WA saja. Kalau dia ada waktu, ya dia merespons. Kalau ada diskusi isu-isu tentang radikalisme intoleransi kita hadirkan di situ,” kata Nelson seperti melansir cnnindonesia.com.
 
Nelson menyatakan keberadaan Fadjroel di GAR-ITB sebagai anggota biasa seperti alumni ITB lainnya. Ia mengatakan keaktifan Fadjroel di GAR- ITB hanya sekadar mengomentari terkait isu-isu terkini yang ramai diperbincangkan dalam WhatsApp Grup tersebut.

“Ya di situ ya kadang komen, kadang enggak. Seperti biasa di WAG ya. Seperti WAG seperti ada materi ada isu yang di bahas, kadang dia komen, kadang enggak. Ya tidak semua dikomen pastinya,” kata Nelson.

Nelson mengatakan pembentukan GAR ITB berawal dari obrolan para alumni ITB dan beberapa alumni kampus lain yang peduli terhadap isu radikalisme dan intoleransi.

Ia mengatakan awalnya gerakan ini dinamakan Nusa Kinarya Rumah Indonesia atau NKRI. Sebab, kala itu masih banyak alumni-alumni dari universitas lain yang bergabung di dalamnya.
 
Seiring waktu atau pada medio 2019, mereka membentuk GAR-ITB. Gerakan ini spesifik bagi alumni ITB yang konsen terhadap isu radikalisme dan intoleransi di kampus ITB kala itu.

“Lalu karena ada persoalan intoleransi dan radikalisme di ITB kita tak enak dengan PT lain. Makanya kita mengelompok lah, yang alumni ITB saja. Kita bahas yang internal ITB. Maka dibuatlah itu, GAR ITB,” kata dia.

Nelson mengatakan kegiatan GAR ITB selama ini banyak menyoroti persoalan radikalisme dan intoleransi di kampus.

Terkadang, mereka kerap menggelar kegiatan diskusi, baik secara daring maupun luring dengan mengundang narasumber dari BNPT dan pihak lain yang memiliki kapasitas untuk membahas mengenai isu tersebut.
 
“Ya dari situ kemudian NKRI tetap berjalan, GAR tetap berjalan tapi spesifik ITB,” kata Nelson.

Terkait pelaporan Din, Nelson mengatakan pihaknya melaporkan Din ke KASN bukan karena dugaan tindakan radikalisme. Melainkan tindakannya yang tak sesuai dengan kode etik dan kode perilaku ASN.

“Kita tak pernah melaporkan Pak Din Syamsuddin sebagai orang yang diduga radikal. Tidak ada. Yang kita laporkan adalah Pak Din Syamsuddin itu anggota MWA ITB. Dia berstatus sebagai ASN,” kata Nelson.

Berdasarkan hasil penelusuran, tak ada nama Fadjroel Rachman dalam daftar 2075 orang alumni ITB yang mendukung laporan terhadap Din Syamsuddin dari GAR-ITB kepada KASN.

Fadjroel Rahman sudah berusaha dihubungi untuk dimintai keterangannya terkait keterlibatannya di GAR-ITB. Namun, yang bersangkutan belum merespons hingga berita ini diturunkan.[law-justice]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close