Ssttt…Ada Jenderal Polisi Bintang Dua di Belakang Novel Baswedan

Ssttt…Ada Jenderal Polisi Bintang Dua di Belakang Novel Baswedan 

KONTENISLAM.COM - Novel Baswedan mendapat dukungan dari atasannya, Irjen Pol Karyoto terkait cuitannya yang mengomentari meninggalnya Soni Eranata alias Ustaz Maaher At-Thuwailibi.

Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menyatakan akan membantu Novel Baswedan yang dilaporkan ke Bareskrim Polri.
 
Hal itu disampaikan Karyoto kepada wartawan, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (15/2/2021).

“Prinsipnya, Novel adalah anggota saya. Dan apa pun yang terjadi, saya wajib membantu,” tegasnya.

Alumni Akpol 1990 itu meminta polisi bijak melihat laporan Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK) terhadap Novel atas pendapatnya di Twitter.

Kendati demikian, Karyoto mengakui bahwa ormas tersebut memang memiliki hak untuk melaporkan salah satu anak buahnya itu.

Namun paling tidak, sebagai atasan Novel, ia berharap Polri bisa betul-betul bijak memaknai pelaporan itu.
 
“Dan kalau mungkin bisa dicarikan jalan keluar terbaik, saya akan support,” tuturnya.
 
Untuk diketahui, cuitan Novel Baswedan itu dinilai publik bisa memicu disharmonisasi hubungan antaran KPK dan Polri.

Pasalnya, sebagai sesama aparatur hukum, Novel dinilai tidak etis mengomentari kinerja aparatur hukum lainnya.

Terlebih, Novel pernah menjadi anggota Polri sebelum akhirnya mengundurkan diri.

Menanggapi hal itu, Karyoto meyakini kedua institusi sama sekali tidak mengalami gesekan atas pernyataan Novel itu.

Sebab, kata dia, KPK dan Polri adalah sahabat dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Hubungan kami sangat bagus, harmonis, sinergi, dan kami saling mendukung,” ujar dia.

Sebelumnya, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai, cuitan Novel Baswedan itu berpotensi bisa merusak hubungan KPK dan Polri.
 
“Twit Novel Baswedan sangat tidak etis dan terlalu mengintervensi tugas profesional Polri serta bisa membuat buruk hubungan KPK Polri,” kata Neta, Minggu (14/2/2021).

Untuk itu, pihaknya mendesak Dewan Etik KPK segera menegur Novel agar jangan kebiasaan mengurusi kinerja institusi lain.

“Urusin saja kinerja KPK agar mampu membumihanguskan korupsi dari negeri ini,” saran dia.

Apalagi, tegasnya, Novel Baswedan juga tidak tahu persis kronologi yang terjadi di Rutan Bareskrim Polri.
 
“Sehingga tidak etis Novel berkomentar menyudutkan Polri di wilayah publik,” paparnya.

Diakui Neta, sebagai masyarakat, Novel memang bebas beropini dan itu dijamin dalam Undang-Undang.

Akan tetapi, kapasitas sebagai penyidik senior KPK, malah membuat opininya berdampak negatif.

“Seolah-olah hendak mengintervensi Polri,” jelasnya.
 
Sumber: pojoksatu.id

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close