Korban Berjatuhan Bikin Jokowi Desak Kekerasan di Myanmar Dihentikan

Presiden Jokowi (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden) 

KONTENISLAM.COM - Korban tewas akibat tindakan kekerasan militer di Myanmar terus berjatuhan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mendesak agar kekerasan tersebut dihentikan.

Tindakan kekerasan di Myanmar itu buntut kudeta militer yang terjadi pada 1 Februari lalu. Usai militer menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, Myanmar pun dalam kekacauan.

Kudeta militer itu kemudian memicu pemberontakan massal yang direspons dengan kekerasan oleh junta militer. Myanmar pun kini bak zona pertempuran usai darurat militer diberlakukan.
 
Dikabarkan lebih dari 220 orang tewas dan 2.000 orang ditahan sejak kudeta. Mereka yang tewas terdiri dari demonstran antikudeta dan juga warga sipil Myanmar.

Banyaknya korban yang berjatuhan di Myanmar itu membuat Jokowi bersimpati. Jokowi pun menyampaikan dukacitanya terhadap korban penggunaan kekerasan di Myanmar.

"Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia saya menyampaikan dukacita dan simpati yang dalam kepada korban dan keluarga korban akibat penggunaan kekerasan di Myanmar," kata Jokowi melalui video yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (19/3/2021).

Jokowi kemudian mendesak agar gejolak yang saat ini terjadi di Myanmar buntut kudeta militer diakhiri. Dia meminta penggunaan kekerasan segera dihentikan agar tidak ada lagi korban.

"Dan Indonesia mendesak agar penggunaan kekerasan di Myanmar segera dihentikan sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan, keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas utama," katanya.

Jokowi juga mendesak agar dialog rekonsiliasi segera dilakukan. Hal itu guna memulihkan demokrasi dan perdamaian di Myanmar yang saat ini tengah bergejolak buntut dari kudeta militer.

"Indonesia juga mendesak agar dialog, agar rekonsiliasi segera dilakukan untuk memulihkan demokrasi, untuk memulihkan perdamaian dan untuk memulihkan stabilitas di Myanmar," ujar Jokowi.
 
Jokowi mengaku akan segera berkomunikasi dengan Sultan Brunei Darussalam selaku Ketua ASEAN. Pembicaraan itu untuk meminta diselenggarakannya pertemuan untuk membahas krisis Myanmar.

"Saya akan segera melakukan pembicaraan dengan Sultan Brunei Darussalam sebagai ketua ASEAN agar segera dimungkinkannya diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang membahas krisis di Myanmar," kata dia.[detik]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close