KONTENISLAM.COM - Sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tangan terbuka menerima Amien Rais dan enam orang Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) laskar FPI di Istana menuai apresiasi dari banyak pihak.
Selain Amien Rais, juga ada Abdullah Hehamahua, dan Muhyiddin.
Mereka adalah orang-orang yang selama ini sangat keras dan terkesan mamatok garis tegas untuk berseberanan dengan Jokowi.
Sikap Jokowi itu menunjukkan bahwa orang nomor satu di Indonesia tersebut sngat terbuka dan mau menerima siapapun.
“Sebagai seorang kepala negara, sebagai seorang kepala pemerintahan, kepribadian mesti seperti Pak Jokowi,” kata Ngabalin dikutip dari JPNN (jaringan PojokSatu.id), Rabu (10/3) malam.
Penerimaan Jokowi itu juga sekaligus merontokkan anggapan negatif selama ini yang ditujukan kepada Jokowi.
Bahwa pemerintah sangat anti kritik dan tidak peduli dengan pihak yang berseberangan dengan pemerintah.
Pun dengan anggapan dan pernyataan-pernyataan yang selama ini dilontarkan Amien Rais di muka publik.
“Semua ancaman, penilaian yang dialamatkan kepada Jokowi, terbantahkan semua,” paparnya.
“Karena dengan senang hati Jokowi menerima (kedatangan Amien Rais dkk, red),” sambungnya.
Selain itu, sikap ini menunjukkan sosok Jokowi yang benar-benar sangat demokratis.
Berbeda dengan sosok Amien Rais yang disebut Ngabalin penuh dengan kecurigaan kepada Jokowi.
“Kalau Pak Amien itu paling sering menyebarkan syak wasangka dan kecurigaan. Apalagi itu Abdullah Hehamahua,” ujar Ngabalin.
Mereka, sambungnya, adalah tokoh-tokoh senior yang paling sering berbicara segala macam.
“Ada lagi namanya Muhyiddin. Itu kan kalau ngomong itu, wuh, berantakan itu,” tandasnya.
Sumber: pojoksatu.id
