KONTENISLAM.COM - Pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean mengomentari sebuah cuplikan ceramah dari seorang da’i tentang haramnya riba.
Dalam video itu, Ustad tersebut menyerukan agar hindari riba. Dia meminta jamaahnya jika ada yang bekerja di Bank, maka keluar dan tinggalkan pekerjaan itu.
“Yang masih kerja di Bank. Bank ribawi, keluarlah, kalau kita taat kepada Allah ga mungkin kita kelaparan, orang kafir sama Allah dikasih makan,” ujar Ustad tersebut.
Ustad itu mengatakan, sebagai orang beriman tidak perlu khawatir tidak mendapat rezeki setelah keluar dari pekerjaan di Bank. Jika umat Islam tidak yakin rezeki diberikan oleh Allah, maka patut menanyakan keimanannya.
“Terus kita salat, lalu nda yakin dikasih rezeki sama Allah? kemana iman kita jamaah sekalian. kita dari lahir Islam terus kita ga yakin kepada Allah kasih rezeki, mana imannya,” ujarnya dalam video 38 detik itu.
“Ini urusan halal dan haram para jamaah sekalian. Sebab orang yang menyelisihi batasan-batasan Allah, dia akan ditaruh di neraka,” sambung dia.
Ferdinand kemudian menanggapinya. Dia menilai persyaratan itu seolah berat. Ferdinand menilai lebih baik dia masuk neraka jika persyaratan hidup seperti itu.
“Lebih baik masuk neraka kalau syarat masuk surga seperti ini,” tulis Ferdinand Hutahaean di Twitter-nya. Kamis (1/4).
Mantan kader Partai Demokrat ini menilai, hidup bukan untuk mencari susah. Tetapi berkarya agar bisa hidup menikmati hasil.
“Hidup bukan untuk menderita dan sakit susah, tai hidup untuk berkarya, berbuat yang baik mendapat hasil supaya bisa berbagi dengan yang belum mampu,” katanya.
Ferdinand menilai bahwa apa yang dikatakan ustad itu akan membuat orang hidup dalam menderita
“Bukan malah membawa hidup supaya susah menderita dengan alasan surga. Kejam sekali surgamu,” kata Ferdinand. (fin).
