Wamenlu Sarankan Fokus pada Keuangan Syariah, HNW: Semoga Tidak Disebut Kadrun dan Dituduh Radikal


KONTENISLAM. COM - Wakil Ketua MPR RI periode 2019-2024, Hidayat Nur Wahid, menyampaikan kalau dia berharap Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar tidak menjadi bahan rundungan dengan disebut sebagai kadrun atau dituduh radikal.

Hal itu lantaran Mahendra Siregar telah menyarankan supaya delapan negara berkembang, yang mayoritas penduduknya adalah umat muslim, agar berfokus pada industri halal dan keuangan syariah untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Karena itu, dengan usulan yang dikemukakan oleh Mahendra, Hidayat Nur Wahid menyatakan semoga ide itu tak menjadikannya dikatakan radikal.

"Semoga Pak Mahendra Siregar, Wamenlu RI, tidak dibully sebagai KADRUN dan dituduh sebagai RADIKAL," kata Hidayat Nur Wahid, sebagaimana dikutip dari akun Twitter @hnurwahid pada Rabu, 7 April 2021.

"Karena sudah berani terbuka menyarankan agar 8 Negara Anggota D8 yg mayoritas penduduknya Muslim, untuk fokus pada industri HALAL dan keuangan SYARIAH, demi mendorong pertumbuhan ekonomi,"sambungnya.

Lebih lanjut, dalam Sesi Pertemuan ke-17 Dewan Menteri-Menteri D-8, Mahendra Siregar menyebut D-8 perlu mendorong pemulihan ekonomi dengan fokus terhadap keunggulan bersama.

Dia mengatakan, sebagai wadah dari negara-negara terdepan di dunia muslim, maka negara-negara yang tergabung dalam D-8 perlu untuk mengembangkan keunggulannya, yakni industri halal dan keuangan syariah.

Wamenlu juga membahas Pendapatan Domestik Bruto (PDB) ke-8 negara anggota yang mencapai dana gabungan sebesar 4 triliun dolar AS atau 5 persen dari PDB global.

Total perdagangan D-8 pun mencapai 1,6 triliun dolar AS atau 4,5 persen dari total perdagangan global.

"Bayangkan apabila kita dapat mengarahkan potensi ini untuk mendukung industri halal, keuangan Syariah, dan ekonomi Syariah," ujarnya.

Dikatakan olehnya, negara-negara D-8 perlu untuk melaksanakan beberapa inisiatif demi mendorong kerja sama ekonomi dalam lingkup kelompok ke arah tersebut.

"Kita juga perlu mengembangkan kemandirian terhadap industri halal kita dengan membangun pusat dan zona industri halal dalam D-8," ucap Mahendra, sebagaimana dikutip dari Antara.

Karena itu, dengan berfokus kepada keunggulan bersama yang disebutnya itu, dia merasa yakin D-8 akan dapat mencapai tujuan dan menjadi pusat penggerak ekonomi pada tahun 2050 mendatang.

Dalam kesempatan tersebut, Mahendra juga membicarakan perihal pentingnya peran D-8 dalam mempromosikan multilateralisme vaksin Covid-19.

Selain itu, perlunya membangun kemandirian dalam merespon pandemi.

"Marilah kita membuat momentum untuk mengalahkan pandemi, untuk menggerakkan kembali ekonomi kita dan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan mulia kita 24 tahun lalu." kata Mahendra Siregar.***(pikiran rakyat) 

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close