KONTENISLAM.COM - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Fadli Zon, menanggapi penangkapan Munarman terkait kasus terorisme. Munarman ditangkap di kediamannya, bahkan dia tidak sempat memakai alas kaki dan ditutup matanya setibanya di markas kepolisian.
"Kita melihat satu peristiwa ini bisa pro dan kontra. Kenapa saya kenal dengan Munarman sejak lama sangat tidak percaya dengan apa yang dituduhkan Munarman sebagai seorang teroris," ujar Fadli seperti dilihat di video di YouTube Fadli Zon Official, Sabtu (1/5).
"Tuduhan ini adalah tuduhan yang sangat berat apalagi dikenakan undang-undang nomor 5 tahun 2018 tentang pemberantasan terorisme," lanjutnya.
Mantan Wakil Ketua DPR ini mengatakan bahwa definisi terorisme sempat alot diperbincangkan dalam Pansus di DPR pada tahun 2017-2018.
"Kita tahu siapa yang disebut dengan teroris. Tahun 2017-2018 ketika ada Pansus di DPR saya mengikuti, salah satu yang alot diperbincangkan adalah definisi terorisme. Karena definisi terorisme ini akan menentukan siapa yang menjadi teroris," ujarnya.
"Apa yang disebut terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan," jelas Fadli.[jitunews]
