Kebijakan China Pangkas Kelahiran Etnis Muslim Uighur

 https://www.goopenchinese.com/wp-content/uploads/2020/01/istimewa-1.jpg

KONTENISLAM.COM - Kebijakan Pemerintah China untuk mengendalikan angka kelahiran, dapat memangkas antara 2,6 juta hingga 4,5 juta kelahiran etnis Muslim Uighur dan etnis minoritas lainnya di Xinjiang dalam 20 tahun. Berdasarkan laporan dari peneliti Jerman, Adrian Zenz, jumlah tersebut mencapai sepertiga dari populasi minoritas yang diproyeksikan di kawasan itu.

Data resmi menunjukkan, tingkat kelahiran telah turun 48,7 persen antara  2017 dan 2019. Penelitian oleh Zenz adalah analisis peer-review pertama dari dampak populasi jangka panjang dari tindakan keras Beijing di wilayah Xinjiang.

"Ini (penelitian dan analisis) benar-benar menunjukkan maksud di balik rencana jangka panjang pemerintah China untuk populasi Uighur," kata Zenz kepada Reuters.

 Pemerintah China belum mengumumkan target resmi apapun untuk mengurangi angka kelahiran etnis Uighur dan etnis minoritas lainnya di Xinjiang. Namun, berdasarkan analisis data kelahiran resmi, proyeksi demografis, dan rasio etnis yang diusulkan akademisi dan pejabat China, Zenz memperkirakan kebijakan Beijing dapat meningkatkan populasi Tionghoa Han yang dominan di Xinjiang selatan menjadi sekitar 25 persen dari 8,4 persen saat ini.

"Tujuan ini hanya dapat dicapai jika mereka melakukan apa yang telah mereka lakukan, yang secara drastis menekan angka kelahiran (Uighur)," kata Zenz, yang merupakan seorang peneliti independen dari Victims of Communism Memorial Foundation.

China sebelumnya mengatakan, penurunan tingkat kelahiran etnis minoritas saat ini disebabkan penerapan penuh kuota kelahiran yang ada di kawasan itu, serta faktor pembangunan. Hal itu termasuk peningkatan pendapatan per kapita, dan akses yang lebih luas ke layanan keluarga berencana.

"Yang disebut genosida di Xinjiang adalah omong kosong belaka. Ini manifestasi dari motif tersembunyi pasukan anti-China di Amerika Serikat dan Barat dan manifestasi dari mereka yang menderita Sinofobia," kata Kementerian Luar Negeri China kepada Reuters dalam sebuah pernyataan.

Data resmi menunjukkan penurunan tingkat kelahiran Xinjiang antara 2017 dan 2019. Menurut Kementerian Luar Negeri, hal itu tidak mencerminkan situasi sebenarnya dan tingkat kelahiran Uyghur tetap lebih tinggi daripada orang etnis Han di Xinjiang.

Penelitian baru membandingkan proyeksi populasi yang dilakukan oleh para peneliti yang berbasis di Xinjiang untuk Akademi Ilmu Pengetahuan China yang dikelola pemerintah berdasarkan data sebelum tindakan keras, dengan data resmi tentang tingkat kelahiran dan apa yang digambarkan Beijing sebagai langkah-langkah “optimasi populasi” untuk etnis minoritas Xinjiang.

Berdasarkan penelitian, ditemukan populasi etnis minoritas di Xinjiang selatan yang didominasi Uyghur akan mencapai antara 8,6-10,5 juta pada tahun 2040 di bawah kebijakan pencegahan kelahiran yang baru. Jumlah itu menurun dibandingkan dengan 13,14 juta yang diproyeksikan oleh para peneliti China, dengan menggunakan data sebelum kebijakan kelahiran yang diterapkan dan populasi saat ini sekitar 9,47 juta. Beberapa ahli memperingatkan bahwa proyeksi demografis selama beberapa dekade dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak terduga.  

sumber : Reuters

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close