Sebulan Lebih Kapal Riset China Beroperasi di Laut Natuna, Kemenlu: Mereka Tidak Melanggar, Kami Cuma Mengawasi Saja - KONTENISLAM.COM Berita Terupdate

Sebulan Lebih Kapal Riset China Beroperasi di Laut Natuna, Kemenlu: Mereka Tidak Melanggar, Kami Cuma Mengawasi Saja

Sebulan Lebih Kapal Riset China Beroperasi di Laut Natuna, Kemenlu: Mereka Tidak Melanggar, Kami Cuma Mengawasi Saja 

KONTENISLAM.COM - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia buka suara terkait kehadiran kapal riset China di Laut Natuna.

Juru Bicara Menlu, Teuku Faizasyah, mengatakan tak ada indikasi pelanggaran dengan keberadaan kapal riset China di wilayah perairan Republik Indonesia.

Sebelumnya, Peneliti Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) Imam Prakoso menyebut kapal riset tersebut sudah berada di perairan itu sejak 31 Agustus hingga 29 September.

Imam mengatakan bahwa TNI mengirimkan KRI Bontang untuk melakukan bayang-bayang selama dua hari pada 15 dan 16 September.

Padahal, mestinya dikirim adalah kapal frigate atau corvette yang lebih khusus untuk patroli.

Kapal riset milik Pemerintah China, Hai Yang Di Zhi 10, terdeteksi berada di Laut Natuna Utara sejak akhir Agustus lalu.

Dari pola pergerakannya, kapal itu diduga tengah melakukan riset.

"Kalau di laut lepas boleh melintas berdasarkan UNCLOS," tulis Faizasyah melalui pesan singkat yang diterima, Selasa (5/10).

Kepala Dinas Penerangan Koarmada I TNI Angkatan Laut, Letnan Kolonel Laode sempat menyatakan tak ada aturan yang mengharuskan jenis kapal frigate atau corvette untuk melakukan pengawasan dan membayangi kapal riset China itu.

"Terhadap jenis kapal riset China yang dimaksud, tidak ada protap yang menyebutkan harus di-intercept atau dibayang-bayangi oleh frigate atau corvette, akan tetapi kapal perang (warship) atau KRI, apapun jenisnya. Hal ini tertuang dalam dalam article 29 Unclos 82," tutur Laode, Senin (4/10).

"Jadi tidak ada ketentuan harus corvette atau frigate dalam menghadapi kapal riset China tersebut," imbuhnya.

Kendati demikian, kata Laode, pengawasan terhadap kapal asing yang berada di wilayah laut Indonesia seperti kapal riset China tetap harus dilakukan.

"Bagian dari protap atau SOP dalam upaya penegakan kedaulatan dan menjaga keamanan di laut," ucap Laode. [cnnindonesia]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close