Jokowi Ngaku Bentak Dirut PT Pertamina, Guru Besar UI: Cukup Dengan Suara Lembut Dilanjutkan Copot Jabatannya

Jokowi Ngaku Bentak Dirut PT Pertamina, Guru Besar UI: Cukup Dengan Suara Lembut Dilanjutkan Copot Jabatannya 

KONTENISLAM.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku membentak Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati.

Aksi Jokowi itu terjadi karena kesal proyek pabrik petrokimia milik Trans-Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban tak kunjung rampung. Sementara TPPI merupakan anak usaha dari PT Pertamina (Persero).

Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Ronnie H. Rusli. MS. PhD., menilai selayaknya Presiden Jokowi tidak perlu membentaknya.

"Jangan di bentak Pak @jokowi cukup dng suara lembut menegurnya dilanjutken dng mencopot Dirut Pertamina," ujarnya melalui akun Twitter @Ronnie_Rusli, Minggu, 21 November 2021, menanggapi pemberitaan berjudul, "Dirut Pertamina Saya Bentak, Proyek Pabrik Petrokimia di Tuban Lambat".

"Lebih baik ganti Dirut Pertamina saja Pak," ujarnya lagi.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengumpulkan jajaran Direksi Pertamina dan PLN. Dalam kesempatan itu, Jokowi blak-blakan mengenai apa yang menjadi rencana ke depan, khususnya dalam energi hijau.

Di sela-sela arahannya, Jokowi sempat menceritakan ketika dirinya memarahi Dirut Pertamina Nicke Widyawati.

Tindakan Jokowi ini dilakukan karena dirinya kesal, proyek pabrik petrokimia milik Trans-Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban tak kunjung rampung. TPPI sendiri adalah anak usaha dari PT Pertamina (Persero).

"Bu Dirut cerita waktu saya ke sana terakhir, saya bentak, karena memang bener. Saya tidak mau cerita lagi, karena sudah dengar cerita dari Dirut-Dirut (Pertamina) sebelumnya. Saya memang biasa blak-blakan," ungkap Jokowi dalam tayangan video pada kanal Sekretariat Presiden.

Dijelaskannya, proyek TPPI ini sebenarnya sudah dijalankan sejak dirinya belum menjadi Presiden. Mendengar proyek tersebut banyak masalah, saat menjadi Presiden pada 2014, Jokowi langsung blusukan ke Tuban.

Proyek TPPI sendiri menelan investasi mencapai USD 3,8 miliar. Jika pabrik petrokimia ini rampung, akan menghasilkan banyak produk yang bisa menekan angka impor di Indonesia.

“Setelah saya dilantik 2014 saya langsung ke TPPI karena saya tahu barang ini kalau bisa jalan, bisa menyelesaikan banyak hal. Ini barang subtitusi impor itu ada di situ semuanya," tambahnya.

Seperti diketahui, Indonesia saat ini mengimpor sejumlah produ turunan petrokimia. Dengan demikian, TPPI ini menjadi asa baru untuk mengatasi neraca pembayaran Indonesia.

“Kita punya industrinya, kita punya mesinnya, kita punya bahan bakunya. Kok enggak kita lakukan malah impor? Itu lho yang saya sedih,” tandasnya. [pikiran-rakyat]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close