Pengakuan Mengejutkan Eks Warga Binaan Lapas Kelas IIA Yogyakarta: Ditelanjangi hingga Dipaksa Minum Urine Sendiri

Pengakuan Mengejutkan Eks Warga Binaan Lapas Kelas IIA Yogyakarta: Ditelanjangi hingga Dipaksa Minum Urine Sendiri 

KONTENISLAM.COM - Mantan Warga Binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, Yunan Efendi mengungkapkan berbagai kekerasan yang dialaminya selama berada di balik jeruji besi.

Seperti setelah Idul Fitri, dia mengungkapkan bagaimana dirinya sempat ketahuan membawa ponsel, dan dibawa ke depan registrasi pada malam hari.

"Terus saya ditelanjangin, dites urine, hasilnya negatif. Petugasnya kurang yakin, tes urine lagi, hasilnya tetep negatif. Terus saya dipukulin, diinjek-injek, sampe ditempiling," tutur Yunan Efendi, dikutip dari kanal Youtube Najwa Shihab, Kamis, 18 November 2021.

Dia pun menuturkan bahwa kekerasan yang dialaminya dilakukan oleh lebih dari 15 petugas.

"Di situ saya disuruh jalan jongkok muterin depan registrasi sambil disiramin air. Sehabis itu, air kencing saya itu disuruh minum, saya suruh minum sama petugasnya. Saya gak mau, saya lebih milih digebukin lah daripada saya harus minum air seni saya sendiri," kata Yunan Efendi.

Tidak cukup sampai di situ, dia kemudian dipaksa untuk mencuci muka dengan menggunakan air seninya.

"Akhirnya suruh buat cuci muka, saya tetep gak mau. Saya dipukulin lagi, habis itu air kencing saya disiram di muka saya. Habis itu saya cuma disemprot pake air, nanti kering semprot lagi, sambil dipukulin lagi," ujar Yunan Efendi.

Dia menuturkan bahwa kejadian tersebut berlangsung selama hampir 4 jam.

"Itu kejadian sekitar jam 21.00-an WIB, saya dimasukin sel isolasi pukul 24.00-an WIB dalam keadaan telanjang itu," ucap Yunan Efendi.

Di sel isolasi tersebut, dia menuturkan bahwa dirinya ditempatkan di sel yang melebihi kapasitas yang seharusnya (overcapacity).

"Saya di sel isolasi kurang lebih 10 bulan, itu kondisinya satu kamar yang kapasitasnya 5 orang diisi sama 17 orang," ujar Yunan Efendi.

Melihat berbagai kekerasan yang yang dialami mantan warga binaan lapas, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY Gusti Ayu Putu Suwardani pun buka suara.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas viralnya berita yang luar biasa, kejadian di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta," ucapnya.

Gusti Ayu Putu Suwardani kemudian menjelaskan bahwa hampir semua lapas merasakan adanya kendala dalam hal pembinaan terhadap para pengguna narkotika.

"Apa yang disampaikan teman-teman, menjadi satu evaluasi yang luar biasa di jajaran Kanwil Kemenkumham," ujarnya.

Gusti Ayu Putu Suwardani pun mengaku kaget dengan penuturan sejumlah mantan warga binaan lapas, yang mengalami berbagai kekerasan.

"Karena dengan adanya berita ini, kami cukup dikejutkan, di samping prestasi yang luar biasa sebenarnya yang diperoleh oleh lapas Narkotika selama kurun 2 tahun terakhir," tuturnya.

Gusti Ayu Putu Suwardani menegaskan bahwa hal itu akan menjadi evaluasi pihaknya.

"Ini menjadi evaluasi kami, ternyata di tengah pembinaan yang berjalan cukup baik, ada salah satu hal yang harus kita evaluasi bersama. Dan ini kita tidak akan menutup-nutupi, kalau memang ini kejadiannya seperti yang disampaikan, kita sedang dalam investigasi," katanya.

Gusti Ayu Putu Suwardani memastikan Kemenkumham tidak akan mentolerir berbagai kekerasan yang terjadi.

"Kami tidak akan mentolerir kekerasan seperti ini, namun perlu digaris bawahi bahwa yang kami hadapi itu adalah banyaknya pengguna narkoba yang memang mungkin kalau untuk pembinaan kita perlu ada penerapan disiplin yang agak sedikit ketat," tuturnya. [pikiran-rakyat]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close