Ketum PBNU Said Aqil: Jangan Terlalu Kolot atau Liberal, Sangat Berbahaya! - KONTENISLAM.COM Berita Terupdate

Ketum PBNU Said Aqil: Jangan Terlalu Kolot atau Liberal, Sangat Berbahaya!

Ketum PBNU Said Aqil: Jangan Terlalu Kolot atau Liberal, Sangat Berbahaya! 

KONTENISLAM.COM - Said Aqil Siradj berencana maju kembali sebagai Ketum PBNU di Muktamar pada 23-25 Desember mendatang.

Ia bersaing dengan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

Jelang Muktamar, Said Aqil mengungkap tantangan-tantangan sebagai Ketum PBNU.

Menurut dia, tantangan terbesar adalah menyeimbangkan dukungan dari kader muda dan kader sepuh.

"Yang penting, enggak boleh berubah, prinsip Ahlusunnah wal Jamaah (Aswaja). Selebih itu harus berubah, respons dinamika kehidupan, internasional bahkan, demokrasi, walaupun kita harus terkendali dan sam’an watha’atan kepada para kiai para ulama semua," kata Kiai Said dalam talkshow Gagasan Kiai Said Menuju Muktamar NU di YouTube TVNU, Minggu (12/12).

"Generasi muda NU luar biasa semua, ini tantangannya Ketum. Kalau terlalu ikutin yang muda, kata yang tua liberal. Kalau ikut yang tua kata yang muda kolot. Jadi posisikan saya untuk betul-betul diterima dua pihak itu yang sulit. Jadi bagaimana caranya, itu tantangan untuk saya," lanjut dia.

Said Aqil mengakui memang banyak perubahan dari generasi lama NU dengan generasi muda.

Ia bercerita saat menjadi santri di Lirboyo pada tahun 70-an, misalnya, santri tak diperbolehkan langganan koran hingga mendengarkan radio.

"Sekarang santri malah jadi jurnalis, seminar, jadi penulis, diskusi. Jadi ada kebebasan yang terkontrol bagi santri. Di Sidogiri sudah maju sekali. Santri yang cerdas dan produktif, menulis, bahkan ada yang nulis kritik saya," ujarnya.

"Saya sing penting ada yang nulis saya senang. Walaupun kritik. Harus begitu. Itu yang lihat usai dari Makkah. Saya ke Makkah 13 tahun. [Saat pulang] perubahan dahsyat sekali," imbuh dia.

Sebab itu, Kiai Said memastikan apabila menjabat lagi sebagai Ketum NU di periode mendatang, ia menargetkan pengembangan digitalisasi dan keterbukaan akan arus globalisasi di lingkungan NU.

Tetapi ini dilakukan dalam kontrol kiai dan ulama demi kelestarian prinsip dasar NU.

"Tidak liberal. Kalau liberal sangat bahaya. Katakanlah kita buka 5 cm, 10 tahun yang akan datang bisa 1 meter, bisa antre pesantren, anti kiai, anti kitab kuning," tandasnya. [kumparan]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close