Luhut Sebut 10 Investor Kelas Berat dari China Akan Bangun Industri Hijau di Bulungan Kalimantan Utara - KONTENISLAM.COM Berita Terupdate

Luhut Sebut 10 Investor Kelas Berat dari China Akan Bangun Industri Hijau di Bulungan Kalimantan Utara

Luhut Sebut 10 Investor Kelas Berat dari China Akan Bangun Industri Hijau di Bulungan Kalimantan Utara 

KONTENISLAM.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan 10 investor besar dari China yang akan membangun Kawasan Industri Hijau di wilayah Bulungan, Kalimantan Utara.

Menurut dia, 10 investor tersebut memiliki rekam jejak yang baik dalam berinvestasi.

Bahkan, kata dia, mereka telah menanamkan puluhan miliar dolar untuk melakukan hilirisasi nikel di Indonesia.

Dia pun menegaskan pengembangan Kawasan Industri Hijau tersebut bukan merupakan hal yang mudah.

"Kami melakukan roadshow ke banyak negara Amerika Serikat, Eropa, Uni Emirat Arab dan Tiongkok untuk menawarkan potensi investasi investasi di wilayah ini," jelas Luhut dalam acara Groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia pada Selasa (21/12/2021).

Usai ditawarkan, Luhut menyebut para investor memberi respon yang tak sesuai dengan harapannya.

Namun, menjelang akhir 2019 beberapa investor, jelas Luhut, mulai merespon dengan sangat serius.

"Mereka bersedia membangun industrinya terlebih dahulu membangun solar panel dan termasuk PLTU yang digunakan selama 10-15 tahun kedepan selama periode transisi pembangunan dari PLTA tadi," jelas dia.

Dia menegaskan industri yang dibangun di Kawasan Industri Hijau tersebut harus menempatkan Indonesia pada posisi kunci dalam pemanfaatan teknologi depannya.

"Sehingga kita betul-betul nanti menjadi penjuru dalam banyak high tech. Kami menyebutnya future industries. Oleh karena itu industri baterai  yang akan dibangun sini nantinya tidak hanya berbasis nikel tetapi juga Non nickel," tambah dia.

Kata Luhut, nilai investasi yang diperlukan untuk pembangunan Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara sekitar USD13 miliar atau sekitar Rp186,1 triliun.

“Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) saja, kami memperkirakan kebutuhan investasi antara USD10 sampai USD 12 miliar,” katanya.

Kemudian, diperlukan biaya tambahan cukup besar untuk pembangunan infrastruktur penunjang seperti pelabuhan yang menelan biaya USD1 miliar.

“Karena pelabuhan yang harus dibangun mengarah ke tengah laut karena kedalaman yang dangkal di sisi pantai. Dan ini membutuhkan biaya paling tidak hampir USD 1 miliar untuk pelabuhan saja,” jelasnya.

Menurut Luhut, kekuatan politik juga sangat menentukan kesuksesan pembangunan Kawasan Industrial Park Indonesia tersebut, karena keputusan kepala negara busa memberi kepastian bagi investor.

“Tentu diperlukan keputusan politik presiden yang memberikan dukungan sepenuhnya untuk proyek ini,” tandasnya. [/era]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close