KONTENISLAM.COM - Pemerintah kembali kebut pembangunan infrastruktur di tahun lalu.
Setelah pada tahun 2020 dihentikan sementara karena fokus pada penanganan pandemi Covid-19.
Dihentikannya pembangunan sementara ini membuat anggaran infrastruktur di 2020 minus 22% dibandingkan tahun 2019.
Namun, tahun 2021 anggaran kembali naik bahkan tajam hingga 31,1% atau sudah terealisasi Rp 402,8 triliun dibandingkan tahun 2020 yang hanya Rp 307,3 triliun.
Dari dokumen APBN yang dikutip CNBC Indonesia, Selasa (4/1/2021), anggaran ini terbesar diberikan melalui Kementerian PUPR, kemudian Kementerian Perhubungan dan juga Kementerian Kominfo. Dana diberikan untuk melakukan pembangunan terutama infrastruktur sosial.
Pembangunan yang dilakukan di tahun 2021 melalui Kementerian PUPR adalah pembangunan bendungan, pembangunan jalan dan jembatan, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi, penyediaan air bersih, sanitasi dan persampahan, serta pembangunan rumah susun dan rumah khusus.
Pembangunan oleh Kemenhub untuk pembangunan infrastruktur perkeretaapian, pembangunan sarana prasarana bandara, serta pembangunan pelabuhan dan terminal.
Melalui Kementerian Kominfo anggaran digunakan untuk pengadaan BTS, penyediaan Kapasitas Satelit, akses internet dan Data Center Nasional.
Selain itu, anggaran juga diberikan melalui Transfer ke Daeran dan Dana Desa (TKDD) antara lain untuk infrastruktur daerah termasuk dalam rangka otsus Papua dan Papua Barat serta Dana otsus Aceh.
Anggaran ini juga diberikan kepada BUMN dan BLU. Untuk BLU LMAN diberikan untuk pengadaan tanah Program Strategi Nasional (PSN) dan pembiayaan perumahan FLPP serta PMN kepada BUMN yang mendapat penugasan pembangunan infrastruktur. [cnbcindonesia/ ]
