Turunkan Sekelompok Ahli dan Peneliti Geologi Laut, China Makin Sangar Cari 'Harta Karun' di Laut Natuna Utara

Daftar Isi

Turunkan Sekelompok Ahli dan Peneliti Geologi Laut, China Makin Sangar Cari 'Harta Karun' di Laut Natuna Utara 

KONTENISLAM.COM - Sekelompok peneliti China dilaporkan telah melakukan survei geologi laut dalam di wilayah Laut China Selatan (LCS).

Hal ini dilakukan untuk menggali lebih jauh potensi migas yang ada di perairan itu.

Mengutip SCMP, China Science Daily melaporkan pada hari Selasa, (4/1/2022) bahwa penelitian itu dilakukan bulan lalu di sekitaran barat laut LCS.

Para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan China melakukan tujuh kali penyelaman di kapal selam berawak yang dinamai Shenhai Yongshi.

"Mereka mengumpulkan data pengamatan dari dasar laut untuk menjelaskan karakteristik geomorfologi, serta pemicu dan penyebab bahaya geologi bawah laut yang dapat mempengaruhi proyek pengembangan minyak dan gas laut dalam di daerah tersebut," kata laporan itu.

Kepala ilmuwan dalam misi tersebut, Li Wei, mengatakan bahwa sejauh ini beberapa data geologis dan geofisika telah dikumpulkan.

Tim sekarang akan melakukan analisis rinci pada data dan sampel untuk mengetahui lebih lanjut tentang karakteristik geomorfologi dan penyebab geohazards di dasar perairan yang disengketakan itu.

"Khususnya, untuk area di mana bentuk lahan yang tidak stabil berkembang di dasar laut, sejumlah sampel sedimen dan air laut di lokasi dikumpulkan secara akurat, dan gambar langsung dari bentuk lahan dasar laut modern diperoleh," kata Li.

Wilayah penelitian itu sendiri berada di cekungan tenggara pulau Hainan di China, dan platform karbonat dan palung di dekat Kepulauan Paracel. Wilayah Paracel sendiri juga menjadi klaim Vietnam dan Taiwan.

China sendiri tetap bersikukuh untuk menganggap Paracel sebagai bagian dari kedaulatannya.

Namun hal ini ditolak oleh pengadilan internasional Den Haag dengan dalih bahwa klaim itu tidak memiliki dasar hukum.

Sebagai rute pelayaran yang vital, LCS juga kaya akan cadangan migas.

Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat (AS) memprediksi wilayah itu memiliki 11 miliar barel minyak dan 190 triliun kaki kubik gas alam.

Kekayaan sumber daya yang besar itu telah membuatnya menjadi sarang perselisihan.

Pada tahun 2014, ketika anjungan minyak laut dalam China dikerahkan ke daerah yang diperebutkan di dekat Paracels, itu memicu protes anti-China di Vietnam.

Tak hanya dengan Vietnam, China juga sempat berselisih dengan Indonesia soal eksplorasi migas di Natuna.

Bahkan Beijing meminta RI untuk menghentikan segala aktivitas pengeboran di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia karena pihaknya mengklaim itu masih bersinggungan dengan klaim "sembilan garis putus-putus" milik Negeri Tirai Bambu. [cnbcindonesia]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close