LSI: Penundaan Pemilu Tak Akan Terjadi, Kecuali Dipaksakan dan Picu Kekacauan

LSI: Penundaan Pemilu Tak Akan Terjadi, Kecuali Dipaksakan dan Picu Kekacauan 

KONTENISLAM.COM - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menyatakan wacana penundaan pemilu di Indonesia tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Jika hal tersebut tetap dipaksakan, diprediksi akan menimbulkan kekacauan.

"Menurut saya, belum akan terjadi (penundaan pemilu) dalam waktu dekat. Kecuali dipaksakan. Kalau ada paksaan, minimal ada kekacauan," kata Djayadi dalam acara Majelis Reboan yang digelar KBPII, Rabu (9/3).

Ia pun membandingkan masa kini dengan saat kekuasaan Presiden Soekarno dan Soeharto. Menurutnya perpanjangan masa kekuasaan akan sulit dilakukan.

"Kalau bandingkan Soekarno-Soeharto, rezim sekarang agak sulit perpanjang kekuasaan. Karena ada pembatasan masa jabatan presiden di konstitusi. Dulu kan gak ada. Harus ada perubahan konstitusi dulu," jelasnya.

Djayadi menyebut, presiden memang menjadi aktor terkuat dalam kecenderungan penyalahgunaan kekuasaan. Semua arahan yang diberikan presiden bisa dapat menundukkan para legislatif.

"Kalau presiden bisa tundukkan legislatif, sehingga ikut saja kemauan presiden maka terjadilah mayoritarianisme presidensil. Itu kecenderungan mulai ada. Belajar dari lolosnya UU KPK, UU IKN, dan UU Omnibus," ujarnya.

Namun wacana penundaan pemilu 2024 menurutnya dapat dihalangi dengan beberapa cara. Salah satunya dengan adanya oposisi publik.

"Ada 35 persen publik yang selalu nyatakan oposisi publik, walaupun tidak match dengan parlemen. Itu kan gak cukup. Maka, di survei kami tunjukkan, bahwa publik yang nyatakan puas dengan kinerja presiden masih nyatakan diri konstitusional. Itu yang mungkin halangi," tutur Djayadi.

Selain itu, saat ini diketahui ada 6 partai politik yang menentang adanya penundaan pemilu. Hal ini kemudian perlu dikawal agar bisa membawa perubahan.

"Terakhir yang halangi tanggung jawab etis, baik partai ataupun masyarakat. Muhammadiyah, aktivis, nyatakan penolakan terhadap wacana tersebut. Ada kemungkinan perpanjang, tapi masih prematur," tutupnya.

Sumber: kumparan

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close