Panas! Ubedilah Tantang Luhut-Cak Imin Debat Soal Big Data 'Tunda Pemilu'


KONTENISLAM.COM - Analis Sosial Politik UNJ Ubedilah Badrun menilai cara berpikir Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sembrono soal big data penundaan pemilu. 
 
Dia mempertanyakan cara kerja big data yang sempat disampaikan ke publik oleh Luhut dan Cak Imin.
 
"Saya menyayangkan cara berfikir Luhut dan Muhaimin karena membuat kesimpulan sembrono. Dari data algoritma big data lalu ditafsirkan setuju pemilu ditunda. Itu berbahaya sekali bagaimana cara bekerja big datanya Luhut dan bagaimana cara Luhut menafsirkan itu metodologinya patut dipertanyakan," kata Ubedilah dalam keterangannya, Senin (14/3/2022).
 
"Sementara datanya Muhaimin sangat kuantitatif itupun perlu diuji metodologinya. Bagaimana mendapatkan datanya," lanjut dia.
 
Ubedilah mengatakan urusan penundaan pemilu tidak bisa ditafsirkan dengan data kuantitatif dan big data tersebut. 
 
Menurutnya urusan penundaan pemilu harus diukur dengan perseptif yang holistik.
 
"Sebab urusan menunda pemilu itu soal yang sangat strategis dalam agenda politik nasional maka perspektifnya harus holistik tidak cetek seperti itu dari data kuantitatif dan big data yang tafsirnya keliru," ucapnya.
 
Lebih lanjut, Ubedilah menyebut urusan strategis seperti penundaan pemilu juga harus diukur secara kualitatif dan substantif. 
 
Menurutnya diperlukan argumen-argumen kualitatif dan mendalam berkaitan dengan persoalan tersebut.
 
"Urusan sestrategis itu memerlukan perspektif holistik dan komprehensif. Analisis kualitatif dan substantif harus digunakan dalam mengambil keputusan strategis seperti menunda pemilu itu. Sebab menunda pemilu itu memerlukan argumen-argumen kualitatif mendalam, empirik dan lain-lain," ujarnya.
 
Atas dasar itulah, Ubedilah menantang Luhut dan Cak Imin membuka data yang dimiliki. 
 
Dia berpendapat, jika Luhut dan Cak Imin tetap ngotot, data mereka harus dibuka di ruang publik.
 
"Jika Muhaimin dan Luhut ngotot, saya berhak menantang mereka untuk membuka data mereka dan kita buka di meja perdebatan akademik tanpa apriori. Perdebatan yang equal dan transparan di ruang publik. Kita bedah bersama-sama dalam debat terbuka," tuturnya. [detik] 

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close