Harga Minyak Curah Sudah Disubsidi Masih Mahal, Jokowi: Ada Permainan!

Presiden Joko Widodo disebut akan melonggarkan kegiatan seni budaya, termasuk konser musik hingga 80 persen. Kepastian Diumumkan Maret 2022. 

KONTENISLAM.COM -Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan harga minyak goreng curah yang masih mahal, alias dijual melebihi harga eceran tertinggi (HET) menandakan adanya permainan.

Padahal harga minyak goreng curah dipatok Rp 14.000 per liter tapi yang terjadi di pasar lebih mahal dari itu.

Jokowi menyampaikan hal tersebut merespons pertanyaan mengenai ditetapkannya Dirjen Perdagangan Luar Negeri, dan 3 produsen minyak goreng sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Padahal agar minyak goreng curah dapat dijual sesuai HET, pemerintah sudah menggelontorkan subsidi kepada produsen melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Oleh karena itu Jokowi meyakini ada yang bermain.

"Kebijakan-kebijakan kita misalnya penetapan HET untuk minyak curah, kemudian subsidi ke produsen ini kita lihat sudah berjalan beberapa minggu ini belum efektif. Di pasar saya lihat minyak curah banyak yang belum sesuai dengan HET yang kita tetapkan. Artinya memang ada permainan," katanya melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (20/4/2022).

Atas dasar hal tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar kasus minyak goreng dapat diusut secara tuntas.

Dengan demikian akan diketahui siapa saja pihak yang bermain sehingga harga minyak goreng menjadi mahal.

"Oleh sebab itu kemarin dari Kejaksaan Agung sudah menetapkan 4 tersangka urusan minyak goreng ini, dan saya minta diusut tuntas sehingga kita bisa tahu siapa ini yang bermain ini, bisa ngerti," tambahnya.

Seperti diketahui, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen PLN Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana ditetapkan menjadi tersangka kasus tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor CPO dan produk turunannya.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin, Selasa (19/4) kemarin.

Dia mengungkap Dirjen PLN Kemendag itu telah menerbitkan persetujuan ekspor CPO dan produk turunannya kepada sejumlah perusahaan, yakni Permata Hijau Group, Wilmar Nabati Indonesia, PT Multimas Nabati Asahan, dan PT Musim Mas.

Selain Indrasari, ada tiga tersangka lainnya yakni inisial SMA selaku Senior Manager Corporate Affairs Permata Hijau.

Kemudian inisial MPT selaku Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, dan inisial PT selaku General Manager bagian General Affairs PT Musim Mas. [detik]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close