Jokowi Dinilai ‘Tak Becus’ Kendalikan Harga Kebutuhan Publik, Rocky Gerung Desak Presiden Mundur: Jadi Petani
KONTENISLAM.COM -Pengamat politik Rocky Gerung menyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mundur imbas dari harga kebutuhan publik yang makin hari makin naik.
Menurut Rocky Gerung, mundurnya Presiden Jokowi dan para menteri terkait akan menyelesaikan masalah kenaikan harga.
Ia menilai bahwa para Menteri dan Presiden Jokowi telah gagal menyelesaikan masalah kenaikan harga kebutuhan publik.
“Kalau di Eropa itu pemerintah sudah jatuh, kalau harga sudah naik, pemerintah mengundurkan diri, itu etikanya begitu,” kata Rocky Gerung dikutip Kabar Besuki dari kanal Youtube pribadinya pada 06 April 2022.
“Ini justru harga jatuh, ekonomi memburuk dia mau memperpanjang, kan otaknya gak mampu untuk melihat sosiologi,” imbuhnya.
Rocky Gerung mengatakan bahwa imbas kenaikan harga kebutuhan publik ini sudah mengubah gaya hidup masyarakat.
Ia bahkan menyebut bahwa banyak masyarakat yang kembali menggunakan kayu bakar untuk memasak di tengah kenaikan harga gas LPG.
Melihat hal tersebut, mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia itu menduga bahwa akan muncul masalah baru terkait perubahan tersebut.
Oleh karena itu, ia meminta agar kabinet Presiden Jokowi segera mengundurkan diri karena dinilai tak becus mengatasi masalah kenaikan harga.
“Gampang aja kita terangkan sebetulnya, harusnya mundur aja kabinetnya, supaya ada mindset yang berubah, karena mundurnya kabinet ada moral publik yang dibangkitkan, masih ada harapan,” jelasnya.
“Nah mundurnya kabinet, itu artinya Presiden juga harus menghentikan aktivitas politiknya, dengan kata lain mundur saja, jadi mundurnya presiden menyelesaikan masalah, jangan sampai dimundurkan di jalan, karena itu buruk sekali,” tambahnya.
Rocky Gerung menilai bahwa pemerintah dan Presiden Jokowi tidak bisa mengambil kebijakan yang pro dengan rakyat karena takut dengan oligarki.
“Masa Presiden gak bisa ngendalikan harga minyak goreng? Yang bener aja, ngapain jadi presiden, mending jadi petani sawit aja,” pungkasnya.***[pikiran-rakyat]