KONTENISLAM.COM - Dukungan yang ditunjukkan Presiden Joko Widodo kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk nyapres di 2024, dimaknai sebagai sikap membangkang petugas partai terhadap Parpolnya.
Begitu bacaan Akivis 98' Firman Tendry saat menjadi pembicara dalam talk show Teras Politik Kantor Berita Politik RMOL bertajuk "Megawati-Jokowi di Ambang Perpisahan", yang digelar virtual pada Selasa (31/5).
Tendry menjelaskan, sikap membangkang dari Jokowi terlihat dari pidatonya di acara Rakernas V Projo di Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
"Ini kan tanda-tanda pembangkangan. Kalau tidak mau disebut pengkhianatan ya Jokowi jangan membangkang," ujar Tendry.
Menurut Tendry, permintaan Jokowi kepada relawan Projo agar tidak terburu-buru atau dalam bahasa Jawa disebut "ojo kesusu" mendukung figur yang mereka dukung, dalam hal ini Ganjar Pranowo yang turut hadi dalam acara itu, tidak bisa dimaknai mencegah.
"Ojo kesusu itu bukan berarti membatasi loh. sabar sedikit. Jadi yang dimaksud itu karena ada orangnya di situ. Memang ada Mbak Puan di situ? Ada Prabowo? Ada Anies Baswedan?" tegasnya.
Lebih lanjut, Tendry mengingatkan kepada Jokowi untuk menghargai mekanisme pencalonan presiden dan wakil presiden yang ada di PDIP. Di mana, keputusan itu menjadi hak prerogatif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Janganlah juga Jokowi merasa lebih besar dari partai," demikian Tendry.
Sumber: RMOL
