Ingat! Puan Maharani Bukan Capres Pilihan Warga NU, PDIP Mau Gandeng Ulama Lagi?


KONTENISLAM.COM - Ketua DPR RI Puan Maharani digadang-gadang menjadi calon presiden atau capres dari PDIP. 
 
Namun, tampaknya warga Nahdlatul Ulama tak menginginkan Puan memimpin Indonesia di Pilpres 2024. 
 
Hal itu diketahui setelah Center for Strategic on Islamic and International Studies atau CSIIS melakukan surveinya secara serentak pada 1 April 2022 di 118 kabupaten/kota di Pulau Jawa. 
 
Dari 10 nama capres pilihan warga NU tak ada posisi untuk Puan Maharani. 
 
Adapun di posisi dengan elektabilitas tertinggi yaitu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. 
 
Ia mengalahkan Cak Imin yang merupakan Ketum PKB, partainya Khofifah. 
 
Kemudian posisi ketiga disusul oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
 
“Khofifah Indar menempati posisi elektabilitas di 18 persen, Muhaimin Iskandar 17,5 persen dan Erick Thohir 13 persen,” jelas Direktur Riset CSIIS Ali Muhtarom di kawasan Duren Sawit, April lalu. 
 
“Ini adalah posisi strategis. Selama ini dikenal, suara basis dukungan NU paling solid adalah dari kaum perempuan muslimat NU,” kata dia lagi.
 
Sementara di posisi keempat diduduki Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 12,5 persen. 
 
Dan di urutan kelima ada Ketum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, 12 persen. 
 
Disusul Menag Yaqut, 7 persen; Gubernur Jakarta Anies Baswedan, 6 persen; Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Yenni Wahid, 5 persen; terakhir mantan Ketum PBNU Said Aqil Siraj, 3 persen. 
 
PDIP gandeng tokoh NU lagi?
 
Di lain hal dalam wacana yang beredar, PDIP akan menyandingkan Puan dengan tokoh NU di Pilpres 2024. 
 
Saiful Mujani Research Consulting atau SMRC memprediksi PDIP kembali berkoalisi dengan NU. 
 
Seperti diketahui, Puan Maharani sebagai keturunan dua presiden Indonesia, yakni cucu Presiden Soekarno dan anak Presiden Megawati Soekarnoputri seharusnya mendapat kepercayaan tinggi bagi publik. 
 
Kakek dan ibu Puan Maharani telah membuktikan karir politiknya sebagai presiden di Indonesia. 
 
Dimungkinkan ada dua sisi yang harus dihadapi Puan, pertama ia memiliki beban moril untuk mempertahankan kepercayaan publik sebagai trah Soekarno. 
 
Atau, Puan memang semestinya sudah mendapat posisi istimewa di mata masyarakat sebagai capres 2024. 
 
Namun, nyatanya di survei ini Puan tak mendapatkan tempat. 
 
Bahkan, rekan separtainya Ganjar Pranowo menjadi salah satu pilihan warga NU untuk jadi presiden. 
 
Suatu pertanyaan mengapa NU bisa menjadi unsur penting dalam menentukan presiden, pendiri SMRC Saiful Mujani menjawab karena NU merupakan ormas terbesar. 
 
“NU ormas paling besar, yang mengaku sebagian anggotanya NU pada 2020 sebesar 19,6 persen penduduk. Belum lagi bagian NU kultural bisa lebih besar lagi,” kata Saiful di Youtube SMRC TV, April lalu. [terkini] 

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close