Pertamina dan PLN Rugi Ratusan Triliun, Erick Thohir Jangan Sibuk Kampanye!

Pertamina dan PLN Rugi Ratusan Triliun, Erick Thohir Jangan Sibuk Kampanye! 

KONTENISLAM.COM - Menteri BUMN Erick Thohir diingatkan untuk fokus urus Pertamina dan PLN yang diambang kerugian.

Bukan justru asik “kampanye” ke berbagai daerah tapi lupa dengan kewajiban utamanya.

“Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menyebutkan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor energi, PT Pertamina (Persero) mencapai Rp191,2 triliun dan PT PLN (Persero) mengalami kerugian sebesar Rp71,1 triliun, karena imbas lonjakan harga batu bara dan minyak mentah yang jadi bahan baku produksi kedua BUMN tersebut,” kata Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto, kepada wartawan, Rabu (25/5/2022).

Mulyanto mendesak Erick harus bekerja dengan sungguh-sungguh agar kerugian kedua BUMN tersebut tidak terus bertambah.

Sebab, kalau perusahaan plat merah itu merugi ujung-ujungnya rakyat yang akan menanggung deritanya.

Pertamina dan PLN akan berlomba menaikan harga BBM dan listrik.

“Menteri BUMN harus fokus pada isu-isu strategis BUMN, jangan gagal fokus dan lupa tugas dan fungsi. Yang saya amati Menteri BUMN ini gagal fokus. Sering mengangkat isu-isu kecil remeh-temeh seperti soal toilet SPBU, pawang hujan, dan lain-lain ketimbang mendalami isu besar strategis seperti soal kebakaran kilang Pertamina, lifting migas dan lain-lain,” sindir Mulyanto.

”Apalagi selain sibuk untuk menangkis tudingan publik, karena ikut bisnis PCR, dll., kini Menteri BUMN ini sudah siap-siap kampanye capres.”

Dia mengingatkan, pekerjaan menteri itu tidak bisa disambi.

Apalagi Menteri BUMN mengelola anggaran konsolidasi ribuan triliun di APBN.

Untuk itu, Menteri BUMN harus memperjuangkan nasib kedua BUMN energi itu, agar Pemerintah melunasi tunggakan dana kompensasi dan membayarnya secara regular di akhir tahun anggaran, seperti pembayaran dana subsidi.

Mulyanto minta Erick langsung memimpin upaya penyehatan kedua BUMN energi ini sambil tetap secara sigap menjalankan tugas pelayanan publik (PSO) bagi ketahanan energi nasional.

“Sebagai menteri yang bertanggung jawab terhadap segala hal terkait BUMN, Erick orang pertama yang akan dimintai pertanggung jawaban kalau ada apa-apa dengan Pertamina dan PLN,” tukasnya.

Sebagai informasi, menurut Menkeu Sri Mulyani dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Banggar DPR RI, Kamis (19/5/2022), terlihat arus defisit kas Pertamina yang diestimasikan pada tahun 2022 mencapai 12,98 miliar dolar AS (Rp191,2 triliun), karena imbas kenaikan harga minyak dunia.

Selain itu, menurut Menkeu, PLN juga mendapatkan kerugian sebagai imbas dari belum naiknya tarif listrik di tengah lonjakan harga komoditas batu bara.

Namun, angka defisit PLN tidak lebih besar jika dibandingkan dengan Pertamina, yakni diperkirakan mencapai Rp71,1 triliun. [kronologi]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close