Krisis BBM, Sri Lanka Tutup Kantor dan Sekolah Selama Dua Minggu

Krisis, Stok Bahan Bakar Sri Lanka Hanya Bertahan Hingga 5 Hari 

KONTENISLAM.COM - Sri Lanka akan menutup kantor pemerintah dan sekolah selama dua pekan. 

Hal tersebut karena transportasi umum hampir seluruhnya berhenti karena tidak ada uang untuk membayar impor bahan bakar minyak atau BBM.

Kementerian Administrasi Publik pada Jumat (17/6/2022)  memerintahkan semua departemen, lembaga publik, dan dewan lokal untuk mengurangi karyawan di kantor mulai Senin karena kekurangan bensin dan solar.

“Karena transportasi umum yang langka serta ketidakmampuan untuk mengatur kendaraan pribadi, diputuskan untuk secara drastis mengurangi jumlah karyawan yang melapor untuk bekerja," kata perintah kementerian yang dikutip dalam Channel News Asia pada Minggu (19/6/2022).

Sri Lanka menghadapi krisis ekonomi terburuk pada tahun 1948. 

Sejak akhir tahun lalu, Sri Lanka tidak mampu membiayai impor kebutuhan seperti makanan, obat-obatan dan bahan bakar.

Negara ini juga menghadapi rekor inflasi tinggi dan pemadaman listrik yang berkepanjangan selama beberapa bulan terakhir. 

Rakyat Sri Lanka telah meminta Presiden Gotabaya Rajapaksa untuk mundur akibat krisis ekonomi parah di negara ini.

Awal pekan ini, pihak berwenang menyatakan Jumat sebagai hari libur, juga dalam upaya untuk menghemat bahan bakar.

Namun masyarakat tetap mengatre membeli BBM di luar pompa bensin pada Jumat. 

Banyak pengendara mengatakan telah menunggu berhari-hari untuk mengisi tangki mereka.

Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka, Kanchana Wijesekera mengatakan stok bahan bakar minyak (BBM) di Sri Lanka hanya cukup untuk lima hari. 

Hal itu diumumkan pada Kamis (16/6/2022), jika dihitung dari hari ini artinya tersisa dua hari lagi.

"Kami berjuang untuk mendapatkan pasokan bahan bakar karena masalah valas kami dan pemerintah bekerja untuk mengelola stok solar dan bensin yang ada hingga 21 Juni," katanya.

"Kami merasa sangat sulit untuk memenuhi permintaan dan stok bisa habis lebih cepat jika kami tidak mengurangi perjalanan yang tidak penting dan berhenti menimbun bahan bakar,” tambahnya.

Sri Lanka sedang menunggu konfirmasi resmi mengenai batas kredit US$500 juta dari Bank Exim pemerintah India, yang menurut Wijesekera akan digunakan untuk mendanai pengiriman bahan bakar selama beberapa minggu ke depan.

India telah menjadi pendukung utama selama krisis keuangan, setelah menggelontorkan bantuan sekitar US$3 miliar, termasuk jalur kredit US$1 miliar untuk impor penting dan pertukaran US$400 juta. [poskota]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close