KONTENISLAM.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengaku telah mengundang tokoh-tokoh agama di dunia seperti Paus Fransiskus hingga Imam Besar Al Azhar Syeikh Ahmad Al Tayyeb datang ke Indonesia untuk berpartisipasi dalam forum R20 atau Religion 20.
Forum R20 merupakan acara pelengkap atau side event dari Government 20 (G20) yang rencananya bakal digelar sekitar akhir Oktober atau November 2022 mendatang.
Yaqut mengatakan forum R20 itu juga masuk sebagai rangkaian peringatan Satu Abad NU.
"Kami undang tokoh agama, seperti Paus Fransiskus kemarin tanggal 8 Juni saya sudah menemui beliau dan sampaikan undangan. Kita undang juga Grand Syekh Al Azhar dan tokoh yang lain," kata Yahya dalam konferensi pers Peringatan Satu Abad NU, Hotel Sultan Jakarta, Senin (20/6) malam.
"Tanggal pastinya masih dalam pembicaraan dengan pemerintah dan para pemimpin agama... Insyallah antara akhir Oktober sampai menjelang pelaksanaan G20 Forum pertengahan November," tambah dia.
Tokoh agama dunia lain yang diundang selain dua sosok tersebut antara lain: Pemimpin Gereja Anglikan di Inggris Uskup Justin Welby, Uskup Agung Konstantinopel Patriark Bartholomew, Pemimpin Agama Buddha Internasional Norodom Sihamoni, Pemimpin Agama Hindu Internasional Sri Ravi Shankar, dan lainnya.
Yahya mengatakan forum R20 digelar agar para pemimpin agama berpengaruh di dunia dapat bicara bahwa stereotipe agama menjadi bagian dari masalah sudah sepatutnya dihentikan.
Yahya menilai hal itu kerap terjadi karena ada pihak-pihak yang memperalat agama untuk pelbagai kepentingannya selama ini.
"Dan agama sepatutnya mulai jadi bagian dari solusi. Kita liat konflik di sana sini masih mengatasnamakan agama. Ini pemimpin agama perlu jujur atasi masalah ini," kata Yahya.
Tak hanya R20, PBNU juga berencana mengadakan pelbagai acara besar dalam rangka Peringatan Satu Abad NU yang akan jatuh pada tanggal 16 Rajab 1444 atau 7 Februari 2023 mendatang.
Salah satunya PBNU akan menggelar Muktamar Internasional Fikih Peradaban.
Acara ini akan digelar dengan mengundang para pemimpin tokoh Islam di seluruh dunia untuk berdiskusi merespons perubahan peradaban yang kini terjadi.
"Ahli fikih dan pemikir Islam dari berbagai dunia hadir untuk rumuskan pemikiran berdasarkan fikih. Namun orientasinya pada tatanan dunia yang adil dan berkeadaban," kata Ketua Panitia Peringatan Satu Abad NU Yenny Wahid. [cnnindonesia]
