"Shalat terus memang bisa dapat duit..??" ASTAGHFIRULLAH....

 

KONTENISLAM.COM - Oleh: Ustadz Arham Ahmad Yasin Ba'da maghrib tadi ada salah saeorang jamaah nyamperin saya untuk ngajak ngobrol. Sejak awal Syawal kemarin beliau terlihat sangat rajin ke masjid. Sebelumnya belum pernah kelihatan sama sekali. Ternyata beliau tadi cerita ke saya. Dulu waktu awal nikah, ketika beliau sedang shalat, mertuanya lewat di depannya sambil mengatakan: "Shalat terus memang bisa dapat duit.." Beliau pun sakit hati dengan ucapan mertuanya tersebut. Dan sejak saat itu beliau bertekad untuk tidak mengerjakan shalat hingga mertuanya meninggal dunia. Beliau pun melaksanakan tekadnya itu. Ia tidak mengerjakan shalat lima waktu, tidak shalat jum'at, dan tidak shalat apa pun. Dan pada tanggal 4 Syawal kemarin mertuanya meninggal dunia. Dan - sesuai tekadnya - sejak mertuanya meninggal ia pun mulai mengerjakan shalat lagi. Bahkan sangat rajin ke masjid. Tapi tidak terasa ternyata beliau sudah tidak mengerjakan shalat selama 25 tahun sejak awal nikah hingga mertuanya meninggal dunia 😲. Beliau mengaku selama 25 tahun tersebut beliau masih rajin baca-baca (entah apa yang dibaca). Beliau mengaku: "baca arab sih bisa, bahkan arab gundul juga bisa, tapi shalat saja yang enggak.." Sekarang di samping sudah rajin shalat, beliau juga mulai menghafalkan semua bacaan-bacaan dzikir, doa-doa, dan surat-surat Al Qur'an. Beliau bilang "saya ingin seperti Pak Ustadz yang semuanya sudah di luar kepala semua.." Sebelum itu ada juga seorang Ibu-ibu yang cerita ke istri saya, bahwa beliau saat ini rajin ke masjid karena beliau selama ini tidak bisa shalat dan tidak pernah shalat. Beliau shalat ke masjid agar bisa mengikuti gerakan imam. Dan sejak ada masjid Az-Zuhdi beliau pun terus konsisten mengerjakan shalat lima waktu. Barangkali fenomena seperti ini juga masih banyak di sekitar kita. Belum lagi mereka yang tidak bisa membaca Al Qur'an sama sekali, termasuk berbagai fenomena lain terkait keawaman masyarakat dan jauhnya dari nilai-nilai agama. Itulah salah satu faktor yang menjadikan saya semakin tidak tertarik mengikuti segala perdebatan di medsos, apalagi sekedar saling benci, saling mencela, atau berebut "lapak" sesama dai atau aktivis dakwah. Tugas dakwah masih terlalu besar. Lahan dakwah masih terlalu luas membentang. Daripada saling benci dan caci maki, lebih baik saling sinergi dan saling melengkapi.

*Sumber: fb penulis, 11-06-2022

Link fb: https://www.facebook.com/arham.ahmad.39/posts/pfbid0kWon8tEMBkHv6BxFF2jYpNh1MSdTjdmzbp2ZHG5rbm99CabJR1TcrKmaohCuAJtKl

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close