KONTENISLAM.COM - Pengamat politik, Refly Harun, menilai adanya keraguan kesaksian baku tembak polisi antara Brigadir J dan Bharada E yang disampaikan pihak kepolisian.
Padahal menurut Refly Harun, kasus baku tembak yang terjadi di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo itu tidak terlalu sulit untuk diungkap.
Ahli hukum tata negara ini menyoroti seharusnya marwah institusi jangan dikaitkan dengan perilaku atau pelaku institusi tersebut.
“Tetapi tetap saja menyangkut marwah institusi. Padahal harusnya marwah institusi itu jangan dikaitkan dengan perilaku atau pelaku institusi tersebut,” ujar Refly Harun di kanal YouTube-nya pada Senin (18/7).
Ia menyoroti institusi seharusnya pihak yang benar dikatakan benar, jangan disalahkan. Sementara itu, pihak yang salah jangan dilindungi.
Apalagi dengan adanya kejanggalan-kejanggalan di jasad Brigadir J yang justru mengarah pada dugaan penganiayaan, sulit meyakini bahwa pelakunya hanya satu orang.
“Jadi kalo memang benar luka-luka tersebut, ya tidak mungkin dilakukan oleh satu orang, ya dua tiga orang,” ujar Refly Harun.
“Sehingga kemudian memang ada sebuah situasi dimana memang korban dalam penguasaan sehingga tidak mampu melakukan perlawanan apapun,” lanjutnya.[wartaekonomi]
