Dianggap Jokowi Kurang Berani Lindungi Minoritas Soal Penistaan Agama, Ferdinand Hutahaean: Jujur Saya Jadi Takut Beragama, Saya Ingin... - KONTENISLAM.COM Berita Terupdate

Dianggap Jokowi Kurang Berani Lindungi Minoritas Soal Penistaan Agama, Ferdinand Hutahaean: Jujur Saya Jadi Takut Beragama, Saya Ingin...

Miris! Jokowi Kurang Berani Lindungi Minoritas Soal Penistaan Agama, Ferdinand Hutahaean: Jujur Saya Jadi Takut Beragama, Saya Ingin... 

KONTENISLAM.COM - Mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyoroti soal pasal penistaan agama yang dianggap alot dan dirasa tidak adil pada era saat ini di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu ditanggapi Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Ferdinand Hutahaean mengungkapkan bahwa dirinya memiliki ketakutan soal beragama.

Ferdinand Hutahaean juga menyebutkan pilihan yang lain untuk menumpas ketakutan itu.

"Jujur, saya jadi takut beragama. Saya ingin ber Tuhan saja..!!," ungkap Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadi miliknya pada Rabu (27/7).

Sebelumnya, ada salah satu warganet di Twitter yang bersuara soal penistaan agama. Hal itu membuat Ferdinand Hutahaean akhirnya menanggapinya.

Salah satu warganet itu yakni dengan akun @niniek2504. Ia merasakan bahwa adanya ketidakadilan soal pemberlakuan pasal penistaan agama.

"Di Indonesia ini pasal Penistaan hanya berlaku bagi agama mayoritas makanya seenaknya saja mereka melecehkan agama minoritas sampai masuk ke Intitusi NEGARA Hanya di Era Sekarang INILAH SAYA SELLAU KRITIK KERAS PAK @JOKOWI yang kurang berani dalam melindungi MINORITAS TITIK!," ungkapnya.

Diketahui, cuitan dari warganet itu seraya disertai pemberitaan dengan judul "Kemdikbud Tarik Buku yang Keliru soal Trinitas Katolik-Kristen Protestan".

Dalam pemberitaan itu, diketahui bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) keliru menjelaskan konsep Trinitas dalam agama Kristen pada buku panduan pendidikan.

Hal itu disoroti awalnya oleh warganet bernama Sigit Pranoto dengan akun Twitter @mogitscj. Ia mengomentari soal proses editing buku panduan belajar.

Menurutnya, ada yang salah dalam penjelasan terkait konsep Trinitas dalam agama Kristen Protestan dan Katolik.

"Dear @Kemdikbud_RI cc: @nadiemmakarim, @Nadiem_Makarim, @KatolikG, @ProtestanGL. Entah bagaimana proses editing penerbitan buku panduan belajar seperti ini dilakukan. Sangat disayangkan bahwa penulis tidak memahami ajaran dari agama Kristen Protestan dan Katolik terkait Trinitas," ungkapnya.

Akun tersebut juga melampirkan halaman buku yang salah dalam menjelaskan Trinitas.

"Di Bagian Kristen Protestan; Tuhannnya adalah Allah, Bunda Maria dan Yesus Kristus sebagai tiga yang tunggal atau Trinitas. Kemudian, di Bagian Katolik; Tuhannya sama dengan Kristen Protestan, yakni Trinitas Allah, Bunda Maria, dan Yesus Kristus," imbuh akun tersebut.

Kemendikbud melalui akun resminya, @Kemdikbud_RI, pun mengklarifikasinya. Buku tersebut pun akan ditarik dari peredaran dan direvisi.

"Dalam proses melakukan perbaikan, Pusat Perbukuan Kemendikbudristek akan melibatkan pakar dari Konferensi Waligereja Indonesia & Persekutuan Gereja-gereja Indonesia. Buku yang saat ini beredar dengan format elektronik tengah kami tarik dan akan segera kami ganti dengan edisi revisi," tertulis dalam akun media sosial Kemdikbud.[wartaekonomi]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close