KONTENISLAM.COM - Aktivis sekaligus pegiat media sosial Nicho Silalahi menyoroti langkah pemerintah yang akan menyewakan kawasan Gelora Bung Karno (GBK) untuk pembiayaan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Menurut Nicho Silalahi, sebaiknya semua aset-aset negara yang ditinggalkan di Jakarta itu dibuat tempat kos-kosan saja.
Hal itu disampaikan Nicho Silalahi lewat akun Twitter pribadinya, pada Minggu 24 Juli 2022.
"Gimana kalau Istana Negara dan Gedung - Gedung Seperti : DPR RI, Kementrian Perdagangan, Kementrian BUMN, Kementerian Perindustrian, Mahkamah Konstitusi, Komnas HAM, OJK, KPK, dll itu dibuat kos kosan aja?," ujar Nicho Silalahi.
"Bukankah Lembaga itu ga berguna dan hanya beban bagi rakyat?," pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan memastikan Gelora Bung Karno (GBK) tidak akan dijual ketika ibu kota negara pindah ke Kalimantan Timur. Tak hanya GBK, aset-aset yang ditinggalkan akan dioptimalkan pemanfaatannya untuk kas negara.
"Bukan hanya GBK (Gelora Bung Karno), ini (aset negara) akan dioptimalkan," kata Direktur Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan, Encep Sudarwan.
Encep menjelaskan, pemerintah sedang menyusun formula yang tepat untuk mengurus aset-aset negara yang akan ditinggalkan ketika ibu kota pindah ke IKN Nusantara di Penajam Paser Utara. Salah satunya menggabungkan 2-3 kementerian/lembaga dalam satu lokasi.
Gedung-gedung yang kosong tersebut nantinya bisa dioptimalkan untuk menghasilkan pemasukan baru. Misalnya bisa disewakan agar uang sewanya bisa masuk kantong negara.
Encep menjelaskan, ada beberapa jenis mekanisme kerja sama pemanfaatan aset negara selain sewa. Antara lain, kerja sama pemanfaatan (KSP), pinjam pakai, bangun guna searah (BGS), bangun searah guna (BSG), kerja sama penyediaan infrastruktur (KSPI) dan kerja sama terbatas untuk pembiayaan infrastruktur (Ketupi).
"Itu mekanismenya, kalau sewa ini kan bahasa sederhananya," pungkasnya.[wartaekonomi]
