KONTENISLAM.COM - Ahli hukum tata negara Refly Harun menyoroti pernyataan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang disebut mengetengahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadi Calon Presiden (Capres) Tahun 2024.
“Di dalam politik itu tak ada kawan dan lawan yang abadi, yang ada adalah kepentingan,” ujarnya dikutip dari Channel YouTube Refly Harun Official, Selasa (19/7/2022).
Mulanya JK menduetkan Anies Baswedan dengan Puan Maharani untuk Pilpres 2024, ia pun menyebut bahwa duet itu merupakan duet pemersatu bangsa.
Akan tetapi, dalam pernyataan JK dalam sebuah diskusi pada Jumat (15/7/2022) silam, ia menyebut duet pemersatu bangsa yakni pasangan Airlangga Hartarto dan Puan Maharani.
Menurut JK, duet kedua tokoh itu cocok untuk menjadi pemersatu bangsa. Selain itu, JK juga sama sekali tak menyinggung nama Anies Baswedan.
Refly pun menyebut bahwa JK juga masih bagian dari Partai Golkar, sehingga nama Airlangga yang digaungkan.
"Jadi jangan-jangan benar juga peringatan hati-hati sama JK, we dont know exactly, tapi intinya menarik ya karena jangan lupa JK masih belongs to Golkar Party, sementara Anies hanya orang dekat," ucapnya," tambahnya.
Refly menambahkan bahwa ketika pasangan Airlangga-Puan yang diambil untuk maju ke Pilpres 2024, maka itu akan sangat lemah.
"Kalau dasarnya elektabilitas hari ini maka pasangan ini sangat lemah baik Puan Maharani maupun Airlangga Hartarto, karena tidak pernah bisa masuk 6 besar survei," ucapnya.
Advokat ini membeberkan daripada memilih Airlangga-Puan, ia lebih condong ke Anies.
"Kalau menurut perhitungan saya, ketimbang dia memilih Airlangga dan Puan, ya saya kira barangkali cenderung memilih Anies soal kedekatan rasanya jadi pertanyaan bahwa JK ini menyebut itu sebagai basa basi politik karena dia berada di Golkar," tandasnya. [wartaekonomi]
