Heran! Penguasa dan Buzzer Pemerintah Diam Seribu Bahasa Saat Mardani Maming Kabur, Said Didu: Giliran Ulama Diusir dari Singapura Mereka..

Heran! Penguasa dan Buzzer Pemerintah Diam Seribu Bahasa Saat Mardani Maming Kabur, Said Didu: Giliran Ulama Diusir dari Singapura Mereka..


KONTENISLAM.COM - 
Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu ikut angkat bicara soal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI), yang gagal menangkap mantan Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming.

Said Didu pun kembali menyinggung penguasa serta para buzzer yang heboh saat UAS diusir dari Singapura, sementara soal kasus Mardani Maming mereka diam seribu bahasa.

  

Hal itu disampaikan Said Didu lewat akun Twitter pribadinya, pada Selasa 26 Juli 2022.


"Saat Singapura mengusir ulama, penguasa dan akun2 NKRI kompak dukung Singapura," ujar Said Didu.


"Saat menampung koruptor mereka semua diam. Makin jelas posisi siapa mereka," pungkasnya.

 

Diketahui KPK mengaku tak menemukan keberadaan Bendahara Umum PBNU, Mardani H Maming untuk dijemput paksa dalam penggeledahan di sebuah apartemen di kawasan, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2022), hari ini.


Adapun apartemen yang digeledah tim Satgas KPK tersebut diduga milik politikus PDI Perjuangan itu.


"Dari kegiatan penggeledahan di salah satu apartemen di Jakarta hari ini, info yang kami terima, tim KPK belum menemukan tersangka di tempat dimaksud," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dikutip dari Suara.com.


Ali menyebut alasan penjemputan paksa eks Bupati Tanah Bumbu tersebut, lantaran tidak kooperatifnya dalam pemeriksaan kasus suap dan gratifikasi izin Tambang di Kab Tanah Bumbu. Mardani disebut mangkir dalam pemanggilan kedua KPK pada 21 Juli 2022 lalu.


"Tersangka yang tidak kooperatif sesuai hukum acara pidana," kata Ali.


Maka itu, Ali berharap masyarakat dapat memberikan informasi kepada KPK maupun aparat penegak hukum bila mengetahui keberadaan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia tersebut.


"Menginformasikan langsung kepada KPK maupun aparat yang berwenang," katanya.[wartaekonomi]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close