KONTENISLAM.COM - Pegiat media sosial Chusnul Chotimah menyoroti mengenai pemerintah yang dianggap Islamophobia lantaran dua keputusan yang mereka ambil.
Kebijakan Islamophobia yang dilakukan pemerintah adalah pembubaran ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI).
HTI Dibubarkan pemerintah pada 19 Juli 2017, setelah SK Menkumham Nomor AHU-30.AH.01.08 keluar, sedangkan FPI dibubarkan pada 30 Desember 2020.
Pemerintah melakukan pelarangan terhadap aktifitas dan kegiatan yang dilakukan FPI, karena tidak lagi mempunyai legal standing sebagai organisasi masyarakat (ormas) atau organisasi biasa.
Warganet dengan akun Twitter @Muttaqi200881332 menyoroti mengenai Chusnul Chotimah yang menganggap bahwa Islamofobia tidak ada di Indonesia.
"Oii IBLIS BETINA kalau kalian ingin tahu kebijakan Islamphobia lihatlah Keputusan Pemerintah melakukan Pembubaran HTI dan FPI tanpa lewat putusan pengadilan," ucapnya.
Chusnul pun membalas komentar ini, dan mengatakan bahwa HTI serta FPI merupakan ormas, dan jika pemerintah membubarkannya maka tidak bisa dianggap Islamofobia.
"Islam itu agama, sdngkn HTI FPI itu ormas. Membubarkan HTI FPI kamu anggap takut sm Islam, itu sm aja kamu smkan Islam dgn ormas radikal, kamu sdh merendahkn Islam," bebernya.
Jika membubarkan organisasi masyarakat disebut takut dengan Islam, maka seharusnya Nahdatul Ulama (NU) yang merupakan ormas Islam terbesar juga dibubarkan.
"Lagian kalo membubarkn ormas itu artinya takut dgn Islam, knp NU ormas Islam terbesar ga dibubarkn? Renungkan ya," pungkasnya yang dikutip dari Twitter @ChusnulCh_, Jumat (22/7). [wartaekonomi]
