Kondisi Brigadir J Disebut Ada Bekas Penganiayaan dan Jari Dipotong, Sudarsono Saidi: Jika Berkaitan Selingkuh, Pembunuhan Tak Dirasa...

Kondisi Brigadir J Disebut Ada Bekas Penganiayaan dan Jari Dipotong, Sudarsono Saidi: Jika Berkaitan Selingkuh, Pembunuhan Tak Dirasa... 

KONTENISLAM.COM - Aktivis senior Sudarsono Saidi menyoroti soal baku tembak dua orang polisi yang akhirnya menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Sebelum kematiannya, mencuat isu bahwa dilakukannya penganiayaan terhadap Brigadir J.

Hal itu ditanggapi Sudarsono Saidi melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Sudarsono Saidi menuturkan bahwa spekulasi soal sebelum kematian Brigadir J tersebut semakin meyakinkan bahwa peristiwa tersebut bukan hanya kesalahan biasa.

Sudarsono Saidi juga menyebutkan bahwa Brigadir J bahkan menerima perlakuan yang kurang pantas hingga jarinya dipotong.

"Jika itu hanya kesalahan biasa, hampir tak mungkin dilakukan penganiayaan sampai memotong jari dg pemotong cerutu," ucap Sudarsono Saidi melalui akun Twitter pribadinya pada Rabu (20/7).

Kemudian, Sudarsono Saidi juga mengungkapkan bahwa peristiwa yang diselimuti dengan drama perselingkuhan itu membuat kasus semakin panas.

"Tapi jika sudah berkaitan dengan "menselingkuhi" si istri, kelelakian seseorang bisa bangkit melebihi singa. Pembunuhan tak dirasa cukup sebelum menyiksa," ungkap Sudarsono Saidi.

Menanggapi hal tersebut, salah satu warganet ada yang mengungkapkan tanggapannya juga. Seperti akun @kangp***.

"Meskipun jika sebetulnya suami sudah mendahului selingkuh duluan, tetap tidak terima jika istrinya berselingkuh.. Setan selalu waspada untuk mendapat celah masuk," ujarnya.

Sementara itu, tanggapan dari warganet tersebut juga mendatangkan kembali pendapat dari Sudarsono Saidi.

"Kelelakian seseorang tak bisa disentuh..itu bagian dari sifat dan karakter orang kuat dan berkuasa. Boss tak pernah salah," imbuh Sudarsono Saidi.

Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan terkait kronologi peristiwa polisi tembak polisi.

Peristiwa itu bermula Brigadir Yoshua alias Brigadir J ditembak Bharada E karena menodongkan pistol dan diduga melecehkan istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang sedang beristirahat di kamar.

Baca Juga: Nah Lho.. Berseliweran Spekulasi Komnas Perempuan Soal Istri Ferdy Sambo, Sudarsono Saidi: Statement Prematur Adalah Bagian dari Kriminal!

"Seperti yang saya jelaskan tadi, peristiwa itu terjadi ketika Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam di mana saat itu istri Kadiv Propam sedang istirahat," tutur Ahmad Ramadhan.

Ahmad Ramadhan juga menuturkan bahwa saat itu Brigadir J melakukan pelecehan terhadap istri Sambo serta menodongkan pistol ke kepalanya. Lalu, sang istri refleks berteriak, yang pada akhirnya Bharada E mendengar.

Saat itulah terjadi baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E. Akhirnya Brigadir J tewas tertembak. Berdasarkan hasil olah TKP, Brigadir J melepaskan tembakan sebanyak 7 kali. Sedangkan Bharada E membalas tembakan Brigadir J dengan melepaskan 5 tembakan.

Jika itu hanya kesalahan biasa, hampir tak mungkin dilakukan penganiayaan sampai memotong jari dg pemotong cerutu.[wartaekonomi]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close