KONTENISLAM.COM - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Khairil Anwar Notodiputro mengatakan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebaiknya segera memberhentikan Bendahara Umum, Mardani Maming.
Hal itu ia sampaikan mengingat Maming saat ini telah ditetapkan menjadi tersangka kasus suap dan menjadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya sangat berharap PBNU segera memberhentikan pengurusnya yang buron dan menjadi tersangka," kata Khairil di akun Twitternya, Rabu (27/7/2022).
Khairil menuturkan, PBNU seharusnya menghargai para pendiri Nahdlatul Ulama dengan tidak membiarkan seseorang yang tersangkut kasus hukum menjabat.
"Hargailah pendiri NU, jangan biarkan buronan menjadi pengurus organisasi yang didirikan oleh Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari," ungkapnya.
"Jika tidak segera diberhentikan, maka patut diduga bahwa...," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan bahwa hingga saat ini Mardani Maming masih menjabat sebagai bendahara umum PBNU.
Sampai saat ini PBNU menurut Gus Yahya belum berniat memecat Maming meskipun berstatus tersangka dan buron KPK. Gus Yahya mengatakan, nasib Maming di PBNU ditentukan setelah ada keputusan pengadilan.
Sebagai informasi, Mardani telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi izin usaha pertambangan semasa menjabat sebagai Bupati Tanah Bumbu.
KPK juga sudah melakukan upaya penjemputan paksa terhadap Maming. Penjemputan paksa ini karena Maming sudah dua kali mangkir dari panggilan.
Tim KPK melakukan penggeledahan sebuah apartemen di Jakarta dalam upaya penjemputan paksa itu. Namun sayang, Maming sudah tidak berada di lokasi.[wartaekonomi]
