KONTENISLAM.COM - Mantan pawang hujan Mandalika, Rara Istiati Wulandari alias Mbak Rara, kedapatan membohongi publik soal peristiwa tewasnya Brigadir J akibat ditembak sesama rekan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Mbak Rara mengaku dirinya berkomunikasi dengan ruh mendiang polisi muda berdarah Batak tersebut.
Sama seperti yang ia lakukan terhadap peristiwa kematian anak Ridwak Kamil, Rara mencoba menerawang arwah Brigadir J di alam gaib menggunakan Karto tarot.
Kartu tarot merupakan media untuk meramal nasib yang digunakan sejak zaman Italia kuno.
Melalui akun Instagramnya @rara_cahayatarotindigo, Jumat (15/7/2022) lalu, Rara mengaku merinding melihat fenomena yang ia lihat melalui kartu tarot tersebut.
“Akupun merinding saat bukain ramalan tarot akhasic record tragedi tembakan tragis di rumah Kadiv Propam Polri,” ujar Rara.
Rara yang juga paranormal ini mengocok dan membuka kartu tarot.
“Ini ada kartu yah, kartu ini aku pakai saat aku memprediksi mas Eril,” ujar Rara.
Rara lantas menyinggung soal rumor yang beredar di masyarakat yang menyebut Brigadir J selingkuh dengan istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi.
“Kenapa sih ada bahasa melecehkan, banyak rumor di luar sana Brigadir J atau Y itu adalah dugaan selingkuh dengan ibu Putri,” kata Rara.
Rara lantas mengaku sedikit merinding terkait situasi dan kondisi di lokasi kejadian kematian Brigadir J itu yang diketahui terjadi di kediaman Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
“Apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana dengan sikon rumah itu? Agak sedikit merinding yah akunya juga ini,” ucapnya.
“Aku mau ambil satu kartu dulu, bener nggak sih sosok yang aku ajak komunikasi adalah sosok yang sudah meninggal yaitu sosok Brigadir J,” imbuhnya.
Usai mengambil kartu tarot itu, Rara mengaku ada sosok arwah yang ia ajak komunikasi.
Menurut dia, arwah itu milik orang yang baru saja meninggal.
“Ini simbolnya adalah RIP. Ini adalah sosok yang baru saja meninggal baru saja terenggut nyawanya,” kata Rara.
Rara tak menyebutkan arwah siapa yang ia ajak komunikasi itu.
Ia tak menyebut nama Brigadir J.
Landasan Rara sejak awal adalah arwah yang baru saja meninggal, sementara ada banyak orang yang meninggal pada hari saat dan sesudah kematian Brigadir J.
Hal inilah yang membuat publik merasa geram dengan ulah perempuan satu ini.
Mereka menganggap Mbak Rara menipu publik dengan kata-kata ambigu. [poskota]
