Nah Lho.. Berseliweran Spekulasi Komnas Perempuan Soal Istri Ferdy Sambo, Sudarsono Saidi: Statement Prematur Adalah Bagian dari Kriminal!

Nah Lho.. Berseliweran Spekulasi Komnas Perempuan Soal Istri Ferdy Sambo, Sudarsono Saidi: Statement Prematur Adalah Bagian dari Kriminal! 

KONTENISLAM.COM - Aktivis senior Sudarsono Saidi menyoroti soal pernyataan dari Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) soal dugaan pelecehan seksual dalam peristiwa polisi tembak polisi.

Hal tersebut ditanggapi Sudarsono Saidi melalui akun Twitter pribadinya. Dalam cuitannya, Sudarsono Saidi menyebut bahwa ada hal lain yang ia inginkan terkait perkembangan peristiwa polisi tembak polisi.
 
Sudarsono Saidi juga menuturkan bahwa dirinya ingin kasus yang menewaskan salah satu anggota kepolisian yakni Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terbongkar.

"Aku tidak hanya ingin kasus Brigadir J ini terbongkar jelas," ucap Sudarsono Saidi melalui akun Twitter pribadi miliknya pada Selasa (19/7).

Kemudian, Sudarsono Saidi juga menuturkan bahwa dirinya menginginkan seseorang yang dari Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) untuk terbuka terkait pernyataannya.

"Aku lebih ingin melihat mukanya orang Komnas Perempuan yg telah mengatakan bhw Istri Kadiv mengalami pelecehan dari korban," ujar Sudarsono Saidi.

Lanjut, menurut Sudarsono Saidi bahwa pernyataan yang belum waktunya itu adalah bagian dari kriminal.

"Statement prematur hanya karena ingin melindungi pelaku, adalah bagian dari kriminal itu," imbuh Sudarsono Saidi.

Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan terkait kronologi peristiwa polisi tembak polisi.

Peristiwa itu bermula Brigadir Yoshua alias Brigadir J ditembak Bharada E karena menodongkan pistol dan diduga melecehkan istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang sedang beristirahat di kamar.

"Seperti yang saya jelaskan tadi, peristiwa itu terjadi ketika Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam di mana saat itu istri Kadiv Propam sedang istirahat," tutur Ahmad Ramadhan.

Ahmad Ramadhan juga menuturkan bahwa saat itu Brigadir J melakukan pelecehan terhadap istri Sambo serta menodongkan pistol ke kepalanya. Lalu, sang istri refleks berteriak, yang pada akhirnya Bharada E mendengar.
 
Saat itulah terjadi baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E. Akhirnya Brigadir J tewas tertembak. Berdasarkan hasil olah TKP, Brigadir J melepaskan tembakan sebanyak 7 kali. Sedangkan Bharada E membalas tembakan Brigadir J dengan melepaskan 5 tembakan.

Selain itu, Ahmad Ramadhan juga mengungkapkan bahwa Brigadir J adalah anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai sopir dinas istri Kadiv Propam Ferdy Sambo. Sedangkan Bharada E adalah anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Ferdy Sambo.

Saat kejadian, Ferdy Sambo tak berada di lokasi. Ferdy Sambo diketahui sedang melakukan tes PCR Covid-19.

"Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test," pungkas Ahmad Ramadhan.[wartaekonomi]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close